Menurutnya, penutupan pada malam tahun baru merupakan keinginan masyarakat karena meresahkan. Dia sidak dan jam 23.00 WIB dan masuk ke salah satu kafe yang sedang ada musik dan perempuan. Tapi begitu masuk ke kafe sebelahnya, segelnya sudah tersobek.
"Segelnya sudh tidak ada di situ. Saya cari bekingnya, wajar saya marah. Saya tanya kenapa dibuka. Dia menjawab karena ada putusan pengadilan dan minta ke saya utntuk menanyakan saja ke Satpol pp, ujar dia.
Terkait dengan tudingan pemukulan Bupati Jeje secarategas membantahnya, yang dia lakukan adalah mengusap muka beking itu untuk menyadarkan bahwa tindakan menyobek segel merupakan pelanggaran.
"Masih merekedeweng (keras kepala) saya usap mukanya, bukan ditonjok, begitu kronologinya," tuturnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait