Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata terlibat keterangan dengan seseorang yang diduga beking kafe. Ketegangan dipicu disobeknya segel penutupan kafe tersebut.(Foto: iNews.id/Irfan Ramdiansyah)

Menurutnya, wajar dia marah karena segel pentupuan (THM) sengaja direbok. Padahal segel itu merupakan simbol kehormatan. Bukan hanya pemda dan para alim ulama, pemasangan segel itu pun melibatkan lemabaga lain yang dilakukan secara bersama-sama. 

Dua atau tiga bulan lalu pemerintah menutup 38 warung remang-remang hasil kesepakatan bersama di pemerintaha daerah, TNI/Polri dan alim ulama. Alasannya karena di tempat itu tidak hanya menjual miras juga ada indikasi prostitusi. 

"Pengembangan wisata itu tidak boleh bertentangan dengan etika atau moral. Maka berbagai upaya terus dilakukan agar kepentingan umat tetap terjaga. Dua bulan lalu juga saya sidak ke sana, ada yang buka, ada perempuan. Ketika itu saya katakan, tutup dong dan hormati segel ini, kecuali ada putusan pengadilan untuk membuka segel," kata Jeje.


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network