Ilustrasi bantuan sosial (bansos). (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Pemprov Jawa Barat memastikan penyaluran paket bantuan sosial (bansos) tahap III bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 sudah 100 persen. Tak ada satupun keluhan atau komplain dari masyarakat terhadap bansos tahap III itu.

Koordinator Sub Divisi Logistik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar Sri Endang Marwati mengatakan, kepastian tersebut diperoleh berdasarkan hasil rekapitulasi pihaknya bersama PT Pos Indonesia dan PT Agro Jabar.

"Dari 1.900.688 KRTS (keluarga rumah tangga sasaran) penerima bansos tahap III, hanya 5.553 paket yang gagal serah," kata Endang, Senin (23/11/2020).

Dia mengemukakan, distribusi yang mencapai 100 persen dan kecilnya gagal serah menunjukan bahwa pendataan bansos yang dilakukan Pemprov Jabar baik dan akurat.

"Ada daerah yang nihil gagal serah, yakni Kabupaten Bogor dan Kota Cimahi, yang paling besar gagal serah ada di Kota Depok,” ujarnya.

Sri Endang menuturkan, sama seperti penyaluran bansos tahap I dan II, Pemprov Jabar pun berkoordinasi dengan dengan sejumlah pihak, seperti Ombudsman, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Saber Pungli, agar tidak ada penerima bansos ganda.

Pendistribusian bansos tahap III, tutur Sri, juga disertai pelaporan ketat sesuai data. Selain itu, petugas harus menyerahkan paket secara langsung ke penerima sesuai dengan kartu identitas. Jika data nama dan alamat tidak sesuai, kata Sri Endang, maka paket bansos dikembalikan untuk diverifikasi ulang.

Sri Endang juga memastikan bahwa dinamika penyaluran bansos tahap III terbilang lebih kondusif dan baik, termasuk dalam penyaluran maupun produksinya. "Komplain dari masyarakat 0 persen," tutur Sri.

Sementara itu, Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar yang ditunjuk sebagai pengelola bansos tahap III mengatakan, produksi bansos tahap III menyerap banyak tenaga kerja dan memberdayakan para pelaku UMKM.

Dia mencontohkan, dalam proses pengemasan paket bansos, pihaknya menyerap sekitar 1.400 tenaga kerja harian di sekitar lokasi gudang milik PT Agro Jabar.

PT Agro Jabar sendiri menggunakan tujuh gudang dalam mengelola paket bansos Jabar tahap III yang berada di Bandung, Cirebon, Karawang, Garut, Tasikmalaya, Bogor, dan Cianjur.

"Program bansos ini harus dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Daripada bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar, kami memilih melibatkan banyak pelaku usaha dan UMKM di Jabar," kata Kurnia.

Diketahui, paket bansos Provinsi Jabar tahap tiga mulai digulirkan secara serentak kepada warga terdampak di 27 kabupaten/kota di Jabar, Selasa (27/10/2020) lalu dengan total penerima sebanyak 1.907.274 KRTS dan distribusi dijadwalkan berlangsung selama 18 hari hingga 13 November 2020.

Sebanyak 45,1 persen penerima bansos berada di kawasan Bodebek dan Bandung Raya. Di Bodebek terdapat 359.567 KRTS, sementara Bandung Raya 499.046 KRTS.

Daerah menerima paket bansos paling banyak yakni Kota Bandung 9,88 persen disusul Kab Bandung 9,26 persen, Kabupaten Bogor 7,55 persen, Kabupaten Bandung Barat 6,32 persen, dan Kabupaten Garut 5,65 persen. Sementara daerah menerima paket bansos paling sedikit, yakni Kabupaten Pangandaran sebanyak 0,15 persen dari total KRTS Jabar.

Paket bansos Provinsi Jabar tahap III berupa uang tunai Rp100.000 dan sembako senilai Rp250.000 meliputi sarden 155 gram sebanyak 5/4 kaleng, kornet satu kaleng besar/dua kaleng kecil, minyak goreng 1 liter, beras 5 kg, susu 5 pcs, vitamin C 1 paket, gula pasir 1 kg, garam 500 gram, dan masker 4 lembar.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network