Dishub Jabar, tutur Hery, telah beberapa kali menggelar pertemuan dengan jajaran direksi PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BJIB) untuk membahas peluang menggenjot bisnis kargo. "Di divisi pemulihan ekonomi daerah ini dibahas juga, kebetulan di situ stakeholder ada," imbuhnya.
Menurutnya, jika pandemi tidak melanda, Bandara Kertajati dipastikan bakal hidup, baik dari sisi penerbangan komersial maupun kargo. Bahkan, saat kondisi masih normal, dua layanan dari Bandara Husein Sastranegara beralih ke Bandara Kertajati. "Arahnya ke sana. Ketika sudah dicanangkan oleh Pak Gubernur ke Kertajati, otomatis logistik Husein juga pindah," tutur Hery.
Hery mengatakan, pemerintah pusat juga perlu membantu menghidupkan kembali Bandara Kertajati melalui aktivitas kargo, termasuk penerbangan umrah dan haji. Terlebih, kata Hery, Jabar beberapa kali "dikecewakan" kebijakan pemerintah pusat terkait Bandara Kertajati.
"Kami tidak masuk dalam tujuh bandara internasional oleh Kemenhub (Kementerian Perhubungan), lalu soal tempat pemeriksaan keimigrasian oleh Kementerian Agama yang berdampak pada pemberangkatan umrah dan haji. Kalau Kertajati jadi pusat kargo dan umroh, ini jadi semacam kompensasi " kekecewaan"," katanya.
Oleh karenanya, Hery memastikan, pada 2021 ini, Dishub Jabar bersama Tim Pemulihan Ekonomi Daerah akan berupaya keras untuk mewujudkan peluang tersebut, terutama lewat dukungan kebijakan pemerintah pusat. "Bentuknya kan bisa peraturan Menteri Perhubungan," ujar Hery.
Editor : Agus Warsudi
bandara kertajati bandara kertajati mulai beroperasi bijb bijb kertajati jawa barat biaya logistik distribusi logistik logistik industri logistik pusat logistik
Artikel Terkait