Penumpang di BIJB Kertajati sebelum pandemi. (Foto: Dokumentasi)

MAJALENGKA, iNews.id - Aktivitas perkuliahan yang telah dimulai membawa angin segar bagi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Aktivitas di kampus itu diharapkan bisa berdampak positif terhadap penerbangan di Bandara itu.

Direktur Utama PT BIJB Salahudin Rafi mengatakan, dari hasil kajian internal yang dilakukan saat penerbangan masih normal, setidaknya ada tiga profesi yang membuat BIJB hidup. Namun, seiring pandemi Covid-19, ketiga profesi itu berhenti hingga berdampak sepinya pemesanan tiket penerbangan.

“Survey yang kami lakukan di BIJB, dari 650 penumpang, 46 persennya perjalanan dinas, yang kedua sekolah. Berikutnya baru bisnis. Nah kemarin perjalanan dinas dibatasi, karena dananya untuk membantu bansos dan alkes. Lalu kerjanya WFH,” kata Raffi, Jumat (10/9/2021).

Seiring turunnya level PPKM di beberapa daerah, kata dia, diharapkan bisa kembali memicu tumbuhnya minat masyarakat untuk melakukan penerbangan. Lebih khusus, Raffi mengatakan, sektor pendidikan bisa mendokrak aktivitas di BIJB.

“Nah kalau ini udah dibuka lagi, paling gampang contohnya ya, kalau (Tol) Cisumdawu tersambung itu kan ke Jatinangor (Sumedang), Cileunyi hanya 45 menit. Di Jatinangor itu banyak sekolah. Ada ITB, Unpad, IPDN, semua di situ,” ujar dia.

“Setahun bisa empat sesion. Penerimaan mahasiswa dua kali, wisuda dua kali. Yang sekolah semua dari daerah. Mereka mendarat di Kertajati, menghadiri acara wisudanya, setelah itu, orang bisa wisata,” kata dia.

Dia juga menyebutkan, saat ini sejumlah maskapai masih memiliki izin penerbangan dengan tujuan beragam. Ketika ada permintaan, penerbangan bisa segera dilakukan.

“Kalau izin terbangnya mah masih. Jadi sama dengan bandara-bandara lain. Mereka izin rutenya masih ada dan masih membuka untuk tiket. Kaya di Husein Bandung jatahnya 14 kali kan? Terbang cuma sekali. Di Soekarno Hatta yang 1.200, sekarang baru 300. Memang bangkitannya belum normal,” kata dia.

Dia optimistis, kebangkitan trasnportasi udara bisa lebih cepat dibanding prediksi dari International Air Transport Association yang terjadi pada 2024. "Akan tetapi karena kita punya pasar domestik yang kuat, kebangkitannya bisa di tahun 2023,” ucapnya.


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network