Ketua MUI Majalengka KH Anwar Sulaeman saat Rapat Koordinasi Forkopimda dan Tokoh Agama di Mapolres Majalengka. (Foto: Inin Nastain)

MAJALENGKA, iNews.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Majalengka angkat bicara terkait video viral tujuh pemuda di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menyerukan azan dengan mengganti lafaz hayya alal solah menjadi jihad. Perbuatan itu dinilai memiliki beberapa kekeliruan, baik dari sisi redaksi maupun fungsi.

Ketua MUI Majalengka KH Anwar Sulaeman mengatakan, lafaz adzan seperti yang ada dalam video bentuk penyimpangan redaksi bacaan dan fungsi azan. Redaksi azan atau seruan untuk salat sudah baku dan tertuang dalam berbagai hadis Rasulullah Muhammad SAW.

Dengan demikian, kata KH Anwar, bacaan azan itu bersifat taufiki kepada syariat, mengikuti ketentuan syar'i, dan berlaku secara internasional.

"Rasulallah belum pernah mengganti hayya ala solah dengan hayya alal jihad. Juga belum pernah menggunakan azan untuk seruan jihad," kata Ketua MUI Majalengka.

Selain itu, ujar dia, aksi menghunus golok saat azan jihad itu dikumandangkan, berpotensi bisa menimbulkan kekhawatiran kepada masyarakat umum. Atas pertimbangan itu, jelas dia, MUI Majalengka meminta Polres Majalengka mengusut tuntas kasus tersebut.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network