6. Gunung Gede
Salah satu gunung di Jawa Barat yang disebut-sebut dalam Uga Siliwangi (wasiat Prabu Siliwangi Raja Pajajaran), yaitu Gunung Gede.
"...Daréngékeun! Zaman bakal ganti deui. Tapi engké, lamun Gunung Gedé anggeus bitu, disusul ku tujuh gunung. Génjlong deui sajajagat..." demikian salah satu pesan yang terdapat di dalam Uga Siliwangi yang diterjemahkan kurang lebih seperti ini, dengarkan! Zaman akan berganti lagi. Tapi nanti, jika Gunung Gede sudah meletus, disusul oleh tujuh gunung. Alam dunia bakal bergoncang.
Banyak menilai, meletusnya Gunung Gede bakal menjadi pertanda sebuah peristiwa besar. Di mana peristiwa besar itu digambarkan dengan tujuh gunung lainnya yang ikut meletus. Akan tetap hal itu menjadi pertanda awal akan sebuah kebangkitan.
Terlepas benar atau tidak, yang jelas erupsinya sebuah gunung pastinya bakal mengancam semua kehidupan yang ada di sekitarnya.
Gunung Gede merupakan sebuah gunung api bertipe stratovolcano yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980.
Gunung di Jawa Barat ini berada di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000-2.958 mdpl. Suhu rata-rata di puncak Gunung Gede 18°C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5°C, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.
Letusan Gunung Gede pertama kali terjadi pada tahun 1747. Letusan pertama ini sangat hebat dan menyebabkan dua aliran lava bergerak dan terlihat dari kawah lanang.
Terjadi kembali, Letusan kecil Gunung Gede pada tahun 1761, 1780, dan 1832. 100 Tahun lebih gunung ini tertidur akibat letusan pertama. Dikejutkan kembali letusan dahysat kedua pada tahun 1840 tepatnya pada tanggal 12 November jam 3 dini hari. Goncangan yang sangat hebat, membangunkan warga yang tertidur pulas.
Keresidenan Priangan yang aslinya beribu kota di Cianjur, kemudian dipindahkan ke Bandung oleh Residen van der Moor setelah letusan Gunung Gede memporakporandakan Cianjur pada 1864.
Setelah itu, kembali lagi letusan-letusan Kecil di Gunung Gede kurang lebih terjadi 24 kali. Cukup membahayakan untuk warga sekitar yang tinggal berdekatan dengan Gunung Gede.
Letusan Terakhir pada tahun 1957, masih berkategorikan Letusan Kecil dan hingga saat ini Gunung Gede masih tertidur. Namun tetap waspada, Karena sebuah gunung yang sudah lama tidak aktif. Jika aktif kembali akan sangat membahayakan.
7. Gunung Sunda
Gunung di Jawa Barat ini tidak lagi nampak sekarang, hanya menyisakan sisa-sisa kemegahannya di masa lalu. Itulah Gunung Sunda sebuah gunung yang pernah berdiri kokoh di Tatar Pasundan. Sesuai dengan namanya, gunung ini berada di wilayah Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Menurut sejarah, Gunung Sunda sudah ada sejak zaman purba dan pernah meletus dalam skala besar di akhir zaman prasejarah. Diperkirakan juga jika Gunung Sunda memiliki dasar dengan luas mencapai lebih dari 20 km dan tinggi gunung mencapai sekitar 4.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Saat itu Gunung Sunda masuk sebagai gunung berapi tertinggi di Jawa. Sisa dari Gunung Sunda yang bisa kita lihat saat ini berupa Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Bukit Tunggal, dan Gunung Burangrang.
Informasi mengenai asal usul Gunung Sundah cukup terbatas dan hanya berdasarkan pada catatan serta saksi orang tua yang berusia kurang lebih 85 tahun. Gunung Sunda Purba yang dahulu dikenal dengan nama Gunung Chuda (dalam bahasa Sansekerta memiliki arti putih), adalah gunung yang di bagian puncaknya selalu ditutupi oleh es atau salju.
Bahkan beberapa pengembara yang berasal dari India dapat melihat Gunung Chuda dari kejauhan (diperkirakan dilihat dari Sumatera). Tentunya hal tersebut membuat rasa ingin tahu para pengembara hingga sampailah mereka di Gunung Chuda. Namun, lambat laun penduduk lokal kesulitan dalam pengucapan kata Chuda hingga akhirnya berubah menjadi Sunda.
Itulah tujuh gunung di Jawa Barat dan masih banyak gunung lain yang belum dikupas. Tentu saja hunung lain yang ada di Jawa Barat tak kalah unik dan menariknya untuk terus digali sehingga memberikan pengetahuan mendalam akan kondisi pegunungan di Jawa Barat.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait