"Dua puluh tujuh kota/kabupaten ini menjadi PR beliau. Salah satunya terkait Dana Transfer, sebab pemerintah melihatnya jumlah kota/kabupaten bukan jumlah penduduk. Itu harusnya (dana transfer) kita lebih banyak, kalau jumlah penduduk patokannya," tutur Kepala Bappeda Jabar.
Di masa kepemimpinannya, kata Iendra Sofyan, Kang Emil berusaha untuk menambah Daerah Otonomi Baru (DOB) di Jabar. Hasilnya sudah ada 9 DOB yang tinggal menunggu keran moratorium dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Mudah-mudahan bertambah terus sampai 37 (kabupaten/kota)" ucap Iendra Sofyan.
Kemudian, dari sisi laju pertumbuhan penduduk, indeksnya terus menurun sejak 2005 hingga 2022. Pada 2005, laju pertumbuhannya mencapai 2,10. Sedangkan pada 2022 hanya menyisakan 1,33. "Artinya suatu progres ini terkendali, meskipun tanpa KB. Bonus demografi ini menjadi PR kita ke depan," ucapnya.
Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jabar pun sempat mengalami pasang surut tepatnya saat pandemi melanda Tanah Air. Pada 2020, LPE Jabar sempat -2,52.
Namun, itu hanya berlaku sementara. Kang Emil sudah berhasil mengembalikan kurva negatif tersebut pada 2021 dimana LPE berada di angka 3,74. Setahun berselang, kembali on the track di angka 5,45.
Editor : Agus Warsudi
gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil karya ridwan kamil Provinsi Jabar
Artikel Terkait