Ratusan warga Rancasari, Kecamatan Pamanukan, Subang unjuk rasa memprotes jalan rusak parah yang tak kunjung diperbaiki. (Foto: iNews/YUDY HERYAWAN JUANDA)

Kualitas jalan, tutur Kadis BMPR Jabar, lebih sering menurun, terutama saat di musim hujan seperti di awal tahun ini. Di sisi lain, Dinas BMPR mengalami keterbatasan anggaran, terutama pascapandemi Covid-19. 

Akibatnya, setiap tahun, Dinas BPMR Jabar tidak bisa memperbaiki seluruh jalan provinsi yang mengalami kerusakan. "Diperbaiki secara bertahap, tidak bisa sekaligus semua ruas jalan. Akan tetapi, untuk perbaikan ringan dan pemeliharaan jalan dilakukan rutin setiap bulan. Seperti tambal sulam jalan rusak atau perbaikan bahu jalan," tuturnya.

Bambang Tirtoyuliono mengatakan, diharapkan perekonomian Indonesia dan Jabar, khususnya pada 2022 terus membaik dan meningkat. Meski begitu, Dinas BMPR Jabar terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik, khususnya meningkatkan kemantapan jalan agar masyarakat merasa nyaman dan aman menggunakannya. "Ini komitmen kami. Kami tidak boleh cengeng. Kami tetap berupaya keras mencari solusinya," ucap Bambang. 

Karena itu, ujar pihaknya menyusun program-program prioritas dalam memperbaiki jalan, khususnya yang sudah mengalami kerusakan parah. "Kami sudah meluncurkan program Sapu Lobang Jalan untuk memperbaiki jalan rusak yang berlubang," ujarnya.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network