Sebanyak 14 warga Desa Sindangsari, Kecamatan Cigudeg yang melakukan penganiayaan keji terhadap korban Maman di Kejari Garut beberapa waktu lalu. (FOTO: FANI FERDIANSYAH)

Ariyanto menyatakan, JPU bisa membuktikan rangkaian kejadian penganiayaan keji yang menyebabkan meninggalnya Maman. Mulai dari tempat kejadian perkara (TKP) pertama, kedua, hingga proses korban dikuburkan seadanya. 

Saat ini, Kejari Garut masih menunggu salinan putusan lengkap dari PN Garut atas perkara tersebut. “Tentu kami menghargai putusan yang telah dijatuhkan oleh yang mulia hakim. Namun dari sisi putusan kami akan melakukan upaya banding karena putusan tersebut setengah dari tuntutan kami,” tutur Ariyanto.

Kasipidum Kejari Garut mengatakan, dari informasi yang diterima, ada beberapa hal yang meringankan para terdakwa dalam persidangan. “Salah satu yang kami ketahui bahwa ada perdamaian antara pelaku dan keluarga korban dan memberikan santunan sebesar Rp25 juta. Namun untuk detail lainnya, kami masih menunggu salinan lengkap dari putusan Majelis Hakim,” ucapnya. 

Diberitakan sebelumnya, pengeroyokan dan penganiyaan keji dilakukan oleh belasan warga Cigedug terhadap terduga pencuri bernama Maman (40) terjadi pada 2021. Pascaperistiwa itu, belasan warga Kampung Senglek, Desa Sindangsari, Kecamatan Cigedug, ditangkap. 


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network