Warganya Jadi Korban Perbudakan di Suriah, Bupati Karawang Ngaku Dilema
KARAWANG, iNews.id - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku dilematis dengan kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Karawang. Pasalnya, kasus yang terjadi kebanyakan dialami oleh PMI nonprosedural.
Seperti yang dialami Dede Asiah (37), warga Kecamatan Cikampek, yang menjadi budak di Suriah setelah dijual oleh
sponsor yang mengirimnya. Pemkab Karawang harus turun tangan membatu warganya yang kini dalam kondisi bahaya.
"Setelah kami telusuri ternyata PMI asal Karawang yang minta tolong ke kami itu berangkat ke Timur Tengah nonprosedural atau ilegal. Dia memalsukan identitas nama dan alamat yang sebenarnya," kata Cellica, Rabu (29/3/2023).
Menurut Cellica, dia tidak mengetahui secara persis yang menimpa Dede Asiah di Suriah. Dia mengetahui dari tayangan video pengakuan Dede Asiah yang meminta tolong ingin pulang ke Karawang karena menjadi korban perbudakan.
"Meski sebagai PMI nonprosedural tapi Pemkab Karawang akan berjuang agar bisa membawa Dede Asiah kembali pulang," katanya.
Menurut Cellica, dia sudah menugaskan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Karawang melakukan kordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Ketenaga Kerjaan (Kemenaker) melacak keberadaan Dede Asiah.
"Disnaker sedang melakukan kordinasi melacak keberadaan Dede Asiah. Pihak sponsor yang mengirimnya ke luar negeri juga sudah kita panggil," ujarnya.
Sebelumnya di media sosial sempat viral ketika seorang wanita, Dede Asiah, mengaku menjadi korban perbudakan di Suriah. Padahal sebelumnya Dede Asiah mengaku hendak bekerja di Turki, tapi malah dijual ke Suriah.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, nama saya Dede Asiah dari Karawang, tolong saya, saya pengen pulang, perut saya sakit," isak Dede Asiah dalam tayangan video.
Editor: Asep Supiandi