11 Jabatan Eselon 2 Karawang Belum Diisi, Dituding Ada Tarik Menarik Kepentingan
KARAWANG, iNews.id - Kekosongan jabatan eselon 2 di Kabupaten Karawang terus menuai sorotan. Banyak yang menuding lambanya proses pengisian jabatan itu akibat adanya tarik menarik kepentingan di tingkat elite Pemkab Karawang.
Menurut Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Eka Yusuf, salah satu janji Bupati Cellica Nurrachadiana yang banyak ditunggu yaitu pengisian jabatan kosong.
Hal itu tidak mungkin dilaksanakan di kahir masa jabatannya. Alasannya hari ini Rabu (1/11/2023) merupakan hari terakhir bagi Cellica untuk melakukan mutasi jabatan seperti yang dijanjikan.
"Tinggal hari ini kalau mau melakukan mutasi tapi itu tidak dilakukan meski draf mutasi sudah selesai. Kenapa sulit sekali mengisi jabatan kosong saya tidak mengerti apa masalahnya," kata Eka Yusuf, Rabu (1/11/2023).
Eka Yusuf mengatakan, jabatan kosong sudah berlangsung sekiar 2 tahun, namun pemerintahan Karawang di bawah kepemimpinan Cellica tidak sanggup mengisinya. Padahal banyak ASN (aparatur sipil negara) memiliki kompetentsi untuk mengisi jabatan tersebut.
"Saya sudah seringkali mengatakan agar jabatan kosong segera diisi karena mengganggu jalannya pemerintahan," katanya.
Sementara, Ketua Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Pemkab Karawang, Acep Jamhuri mengakui jika jabatan kosong khususnya untuk eselon 2 belum juga terisi.
Dia mengaku permasalahan paling mendasar karena adanya konflik kepentingan antara Bupati Cellica dengan Wakil Bupati Aep Syaepuloh sehingga akhirnya gagal dilaksanakan hingga akhir jabatan Cellica.
"Kami dari Baperjakat sudah menyiapkan draf mutasi namun tidak juga di laksanakan," ujarnya.
Menurut Acep yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang mengatakan draf formasi struktural pengisian jabatan kosong sudah selesai. Namun setelah disampaikan kepada bupati dan Wabup tidak langsung diterima tapi malah banyak yang harus direvisi sampai akhirnya tidak jadi mutasi.
"Kami sudah melaksanakan tugas soal diterima atau tidak urusan pimpinan," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi