Warga Purwakarta Geger, Jasad Pria Ditemukan Tergantung di Perkebunan PTPN VIII

PURWAKARTA, iNews.id - Seorang pria tewas tergantung pada salah satu pohon karet di Perkebunan PTPN VIII Cikumpay, Kampung/Desa Cimahi RT 08/03, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Minggu (6/6/2021). Warga sekitar terutama penyadap karet pun dibuat geger dengan penemuan jasad tergantung itu.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, korban berinisial DW (35) warga Jalan Babakan Ciparay, Kopo Bandung. Selain itu, korban juga diketahui oleh warga sekitar berprofesi wiraswasta.

Baca Juga

KM Barokah Terbalik di Perairan Subang, 1 ABK asal Brebes Masih Belum Ditemukan

Menurut Kapolsek Campaka, AKP Teguh Sujito, peristiwa itu berawal saat seorang penyadap karet atas nama Iing (26) hendak bekerja seperti biasa untuk mengambil getah karet yang sebelumnya sudah disadap. Dia terkejut begitu melihat sesosok jasad laki-laki yang tergantung di pohon karet dengan seutas tambang plastik warna biru. 

"Saksi kemudian melaporkan ke warga lain yang pada waktu itu sedang berada di pos sekuriti, Jalan Tol Cipali. Setelah itu laporan dilanjutkan ke Mapolsek Campaka," kata Kapolsek kepada wartawan.

Baca Juga

Besok, Ratusan Sekolah di Kota Bandung Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

Selang beberapa menit kemudian tim identifikasi dari Polres Purwakarta mendatangi lokasi kejadian. Petugas kemudian melakukan olah TKP dan memintai keterangan saksi-saksi. 

Di sekitar lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Supra Karisma 125 Silver D 5280 PC,  satu buah tas pinggang warna hitam yang berisikan dompet kulit hitam; SIM C atas nama korban; uang tunai sebesar Rp705.000; HP merk VIVO; satu lembar STNK sepeda motor Honda Karisma D 5280 PC; dan satu kantong plastik besar kerupuk.

Baca Juga

Ibadah Haji Batal, Wali Kota Bandung Minta Masyarakat Lapang Dada

Jasad korban kemudian dievakuasi ke RSUD Bayu Asih Purwakarta. Sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan belum diketahui penyebab pasti dari peristiwa tersebut.

Editor: Asep Supiandi