get app
inews
Aa Text
Read Next : Pembangunan Stasiun Walini Dibatalkan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hanya Lewat 4 Stasiun

Warga Padalarang KBB Resah Terkena Bencana, Imbas Blasting Terowongan Kereta Cepat

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 16:57:00 WIB
Warga Padalarang KBB Resah Terkena Bencana, Imbas Blasting Terowongan Kereta Cepat
Warga menunjukkan retakan dinding rumah akibat getaran saat blasting pembuatan terowongan di Gunung Bohong yang dikhawatirkan berimbas terhadap struktur tanah yang bisa mengakibatkan longsor atau ambles. (Foto/MPI/Adi Haryanto)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Warga Kompleks Tipar Silih Asih, RW 13, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), resah dan ketakutan. Sebelumnya, di dekat permukiman mereka, berlangsung aktivitas blasting atau peledakan Gunung Bohong untuk tunnel trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Imbas blasting KCJB itu, ratusan rumah mengalami kerusakan retak-retak di dinding. Karena itu, saat ini, warga resah dan takut, sewaktu-waktu terjadi bencana tanah longsor dan ambles saat hujan deras mengguyur.

"Kalau turun hujan deras, was-was juga. Takutnya tiba-tiba ada longsor atau banjir bandang," kata Ketua RW 13 Desa Laksamekar, Rudianto, Sabtu (23/10/2021).

Untuk berjaga-jaga dan antisipasi bencana yang tidak diinginkan, warga selalu melakukan ronda setiap malam secara bergiliran. Selain itu warga juga sudah melayangkan surat ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada September lalu. 

Pihak perwakilan KLHK lalu merespons dan telah datang ke warga untuk meninjau rumah-rumah warga yang terdampak aktivitas blasting atau peledakan pada Jumat (22/10/2021). Tim melakukan peninjauan dan berkomunikasi langsung dengan warga terkait kekhawatiran yang dirasakan. 

"Surat warga telah direspons dengan adanya perwakilan dari kementerian yang datang langsung ke rumah-rumah warga," kata pria yang akrab disapa Rudi ini. 

Dia menyatakan, warga RW 13 meminta pemerintah untuk melakukan kajian ulang mengenai kondisi permukiman mereka setelah adanya aktivitas blasting yang dilakukan sejak tahun 2019. Warga ingin mengetahui apakah pemukiman yang ditinggali selama puluhan tahun itu aman atau tidak untuk ditinggali.

Sebab struktur tanah yang warga tinggali kini cukup mengkhawatirkan. Warga takut sewaktu-waktu terjadi longsor atau tanah amblas, apalagi sebelumnya tercatat ada sekitar 340 kali ledakan dari pembuatan tunnel di Gunung Bohong yang menimbulkan getaran dan berpengaruh ke struktur tanah. 

"Jika hasil kajian aman, ya kami senang. Tapi tolong juga perbaiki rumah warga yang terdampak getaran blasting, dan bagaimana penguatan tanahnya. Kemudian kalau hasilnya tidak aman, bagaimana soulisnya, supaya warga tenang," ujarnya.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut