get app
inews
Aa Text
Read Next : Forum Orang Tua Siswa Tolak Belajar Tatap Muka di Jabar Awal 2021

Wali Kota Bandung Hati-hati Ambil Keputusan soal Pembelajaran Tatap Muka

Selasa, 29 Desember 2020 - 14:45:00 WIB
Wali Kota Bandung Hati-hati Ambil Keputusan soal Pembelajaran Tatap Muka
Wali Kota Bandung Oded M Danial. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memilih hati-hati dalam mengambil keputusan pembelajaran tatap muka. Sebab, saat ini kasus Covid-19 di Kota Bandung masih cukup tinggi.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, masih akan mempertimbangkan dengan hati-hati untuk membuka sekolah tatap muka. Dia meminta kajian yang lebih mendalam untuk mendapatkan analisa secara komprehensif.

Menurut Oded, untuk bisa memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi covid-19 ini harus mempertimbangkan sejumlah aspek. Utamanya, berkaitan dengan kesehatan. Lantaran PTM ini melibatkan banyak orang.

“Saya sengaja hari ini meminta dinas terkait menyelenggarakan FGD (Focus Group Discussion). Harapannya, semua pakar bisa menyampaikan eksisting hasil kajian mereka," kata Oded di Hotel Grand Tebu, Selasa, (29/12/2020).

FGD ini, ujar Wali Kota Bandung, merupakan bagian untuk memperoleh masukan terkait sekolah tatap muka. Apakah layak atau tidak melakukan belajar tatap muka

Menurut Oded, dari paparan awal, secara epidemiologis di Kota Bandung masih belum direkomendasikan untuk digelar PTM. Sebab, Covid-19 masih terpantau terdapat sebaran kasus. “Makanya saya sangat hati-hati dalam masalah ini. Karena ini urusannya sangat krusial,” ujar Wali Kota Bandung.

Oded menuturkan, sesuai edaran dari pemerintah pusat bahwa untuk kebijakan PTM tetap dikembalikan kepada pemerintah daerah. Kemudian dengan tetap memerhatikan faktor kesehatan yang dipantau dari zona level kewaspadaan sebagai parameter utama.

Oleh karenanya Oded meminta Dinas Pendidikan untuk menelaah lebih mendalam terhadap potensi kemungkinan memberlakukan PTM. Walaupun level kewaspadan Kota Bandung saat ini berada di zona oranye.

“Secara juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) dari kementerian (Kemendikbud) sudah jelas bahwa yang diperbolehkan itu yang sudah zona hijau. Tapi dalam rangka menunjukan kami harus punya kesiapan, tidak ada salahnya walaupun masih oranye, kami melaksanakan FGD ini," tutur Oded.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut