Waketum DPP Partai Perindo: Perlu Upaya Serius Atasi Masalah Sampah Bandung Raya

Baca Juga

Buang Sampah ke Sarimukti KBB Belum Normal, Operasional TPA Cicabe Hanya Sementara

"Yaitu, melakukan penanganan sampah yang lebih ekstra dari sumbernya. Upaya-upaya ini perlu melibatkan publik,” ujar Ferry Kurnia Rizkiyansyah. 

Menurut Ferry, pola desentralisasi penanganan sampah bukan hal yang baru. Gerakan-gerakan sejenis sudah banyak contohnya, kuncinya di kesadaran masyarakat, edukasi yang terus berlanjut dan kolaborasi multisektor. 

Baca Juga

Bandung Raya Terancam Darurat Sampah, Pemprov Jabar Diminta Benahi Jalan TPA Sarimukti

Ferry berharap pemilihan dan pemilahan sampah di Bandung Raya lebih berbudaya. Percepatan penanganan dan pengurangan sampah di Bandung Raya harus segera dilakukan. 

"Sebab pada 2024, Bandung Raya akan pindah TPA, dari Sarimukti ke Legok Nangka," tutur Ferry.

Baca Juga

Truk Sampah Kembali Antre Panjang di TPA Sarimukti KBB, Sopir Harus Nginap

“Kita harusnya belajar dari (tragedi longsor TPA) Leuwigajah. Sarimukti pada dasarnya hanyalah TPA sementara. Pemprov Jabar perlu segera menyelesaikan pembangunan TPPAS Legok Nangka karena Sarimukti sudah overload. Kebutuhannya mendesak,” ucapnya.

Ferry Kurnia Rizkiyansyah menyatakan, ke depan  Bandung Raya dibatasi pembolehan pembuangan sampah di angka 800-1.025 ton perhari. 

Sementara, pada 2024 diprediksi, jika perilaku masyarakat terhadap sampah tak berubah, potensi sampah yang dihasilkan bisa mencapai 1.750 ton per hari.

Editor: Agus Warsudi