get app
inews
Aa Text
Read Next : Pembuangan ke Sarimukti Terkendala, Sampah Menumpuk di TPS Menunggu Diangkut

Waketum DPP Partai Perindo: Perlu Upaya Serius Atasi Masalah Sampah Bandung Raya

Jumat, 12 Mei 2023 - 08:16:00 WIB
Waketum DPP Partai Perindo: Perlu Upaya Serius Atasi Masalah Sampah Bandung Raya
Bandung Raya terancam darurat sampah lantaran proses pembuangan di TPA Sarimukti bermasalah. (FOTO: DOK)

BANDUNG, iNews.id - Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah menyatakan, perlu upaya serius untuk mengatasi masalah penumpukan sampah di Bandung Raya. Selama ini, pembuangan sampah di Bandung Raya hanya mengandalkan TPA Sarimukti yang telah overload. 

Penumpukan sampah di beberapa titik di Kota/Kabupaten Bandung, Cimahi, dan Bandug Barat, dipicu oleh melonjak volume sampah masyarakat hingga 15 juta ton pascalebaran.

Volume itu tidak tertampung TPA Sarimukti yang hanya seluas 25 hektare. Idealnya TPA Sarimukti hanya menampung 2 ton sampah per hari. 

“Perlu upaya serius dari seluruh pihak terkait permasalahan sampah, khususnya di Bandung Raya," kata Waketum DPP Partai Perindo, Jumat (12/5/2023).

Pemerintah, ujar Ferry Kurnia Rizkiyansyah, perlu segera mengubah tata kelola sampah, dari yang terbiasa dengan sistem kumpul-angkut-buang dari hulu ke hilir menjadi sistem yang lebih ringan di tingkat hilir.

"Yaitu, melakukan penanganan sampah yang lebih ekstra dari sumbernya. Upaya-upaya ini perlu melibatkan publik,” ujar Ferry Kurnia Rizkiyansyah. 

Menurut Ferry, pola desentralisasi penanganan sampah bukan hal yang baru. Gerakan-gerakan sejenis sudah banyak contohnya, kuncinya di kesadaran masyarakat, edukasi yang terus berlanjut dan kolaborasi multisektor. 

Ferry berharap pemilihan dan pemilahan sampah di Bandung Raya lebih berbudaya. Percepatan penanganan dan pengurangan sampah di Bandung Raya harus segera dilakukan. 

"Sebab pada 2024, Bandung Raya akan pindah TPA, dari Sarimukti ke Legok Nangka," tutur Ferry.

“Kita harusnya belajar dari (tragedi longsor TPA) Leuwigajah. Sarimukti pada dasarnya hanyalah TPA sementara. Pemprov Jabar perlu segera menyelesaikan pembangunan TPPAS Legok Nangka karena Sarimukti sudah overload. Kebutuhannya mendesak,” ucapnya.

Ferry Kurnia Rizkiyansyah menyatakan, ke depan  Bandung Raya dibatasi pembolehan pembuangan sampah di angka 800-1.025 ton perhari. 

Sementara, pada 2024 diprediksi, jika perilaku masyarakat terhadap sampah tak berubah, potensi sampah yang dihasilkan bisa mencapai 1.750 ton per hari.

Harus ada tekanan dari regulasi dan edukasi harus jelas. "Hanya untuk urusan angkut sampah, Kota Bandung menggelontorkan dana Rp130 miliar per tahun. Itu buang-buang uang percuma," ujar Ferry. 

Waketum DPP Partai Perindo menuturkan, kesadaran perlu dibangun oleh semua pihak. Harus ada tekanan regulasi dari pemerintah daerah. 

Perlu ada pola dan budaya baru dari tingkat RW dan pembentukan TPS terpadu agar volume sampah di hilir berkurang. 

Selain desentralisasi sistem pengelolaan sampah, Ferry juga mendorong pemerintah harus turut aktif terlibat dalam inovasi pengembangan, baik dukungan sarana-prasarana, bantuan pendanaan operasional pengumpulan (skala kecil), pelayanan khusus untuk pengumpulan.

"Turunkan SDM khusus untuk edukasi, pengangkutan dan pengolahan. Selain itu, buat kebijakan yang selaras dengan visi zero waste," tutur dia.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut