Wagub Jabar Nyaris Gagal Divaksin Gegara Tensi Darah Naik
BANDUNG, iNews.id - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum gagal menjadi orang pertama di Jabar yang menjalani vaksinasi Covid-19 perdana yang digelar di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Kamis (14/1/2021). Tensi darah orang kedua di Pemrprov Jabar itu sedang tinggi sehingga penyuntikan harus ditunda beberapa saat.
Mantan Bupati Tasikmalaya itu telah berada di ruang penyuntikan vaksin di Paviliun Parahyangan RSHS Bandung sejak pukul 09.00 WIB. Namun, berdasarkan pemeriksaan medis, Uu dinyatakan belum bisa menjalani vaksinasi akibat tensi darahnya yang terlalu tinggi.
Kondisi tersebut memaksa Uu untuk menunda penyuntikan vaksin beberapa saat hingga tensi darahnya yang sempat naik hingga angka 140 dinyatakan normal dan layak mendapatkan vaksinasi.
Diketahui, tensi darah yang normal menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Setelah sekitar dua jam beristirahat, tensi darah Uu pun dinyatakan normal dan siap menjalani vaksinasi.
Dipantau melalui layar televisi, Uu sempat memperlihatkan wajah cukup tegang saat petugas akan menyuntikan Vaksin Sinovac. Momen tersebut cukup menyita perhatian awak media dan orang-orang yang berada di luar ruang penyuntikan. Bahkan, beberapa di antaranya sempat tersenyum melihat momen tersebut.
Uu mengakui, dirinya sempat tegang saat akan disuntik Vaksin Sinovac. Dia beralasan, dirinya tidak terbiasa berurusan dengan dokter atau rumah sakit sambil dipantau banyak orang.
"Di saat saya datang ke sini, ada sedikit tegang karena memang sebelumnya saya tidak biasa kalau ke dokter atau ke rumah sakit seramai ini. Setelah saya istirahat, ngobrol-ngobrol, alhamdulillah tensi saya normal lagi (di angka) 129, kemudian juga yang lainnya tidak ada yang membahayakan untuk divaksin," ungkap Uu sesuai menjalani vaksinasi.
Meski mengaku sempat tegang, namun Uu mengungkapkan bahwa dirinya tak merasakan apa-apa saat divaksinasi karena menurutnya, jarum yang disuntik ke lengan kirinya itu bertujuan kecil. Setelah disuntik, Uu mengaku diminta menunggu selama 30 menit untuk memastikan tidak ada gejala klinis yang dia rasakan.
"Disuntik tidak terasa karena memang jarumnya kecil. Setelah disuntik, ditunggu 30 menit, tetapi saya dengan Pak Sekda tidak ada reaksi apa-apa," ungkapnya.
"Nanti saya akan divaksin lagi 14 hari setelah hari ini, datang lagi ke sini sekaligus juga melihat situasi dan kondisi dan progres setelah divaksin selama 14 hari. Saya nyatakan tidak ada apa-apa, sakit pun tidak," sambung Uu menegaskan.
Dalam kesempatan itu, Uu pun mengimbau masyarakat, agar tidak termakan kabar bohong (hoaks) terkait vaksinasi Covid-19. Uu pun mengajak masyarakat untuk ikut serta menyukseskan vaksinasi Covid-19. Terlebih, kata Uu, vaksinasi menjadi satu-satunya solusi saat ini untuk mengakhiri pandemi.
"Kepada masyarakat Jabar untuk tidak meragukan. Dari saya, Pak Sekda, para ulama, ormas-ormas hari ini divaksin dan isnya Allah semuanya manfaat, jangan termakan isu-isu di medsos, dari handphone," imbaunya.
Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang mendampingi Uu membenarkan bahwa salah satu syarat seseorang lolos menjadi peserta vaksinasi Covid-19 adalah tensi darahnya maksimal 140.
"Kalau di atas 140 punya sedikit risiko yang tentunya tidak kita harapkan," ujar Ridwan Kamil.
Menurut dia, selain Uu Ruzhanul Ulum, belasan tokoh Jabar yang menjalani vaksinasi perdana itu juga sempat menunjukkan tensi darah di atas angka 140. Karenanya, mereka diminta beristirahat terlebih dahulu hingga tensi darahnya normal dan siap disuntik.
"Rata-rata ensinya di atas 140, termasuk Pak Wagub Jabar. Oleh karena itu, prosedurnya diminta untuk menunggu beberapa saat untuk dilakukan pengetasan ulang. Kalau sudah beberapa kali tensinya di atas 140, maka tidak dilaksanakan di hari ini," jelas Kang Emil, sapaan akrabnya.
"Nah, dari semuanya itu, ada tiga yang sudah melaksanakan pemaksinan, yaitu satu Bapak Kapolda (Jabar), kemudian ada dr Lutfhi dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan Ibu Teni dari IBI (Ikatan Bidan Indonesia)," katanya.
Kang Emil menambahkan, selain 18 orang yang berasal dari Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) Jabar dan tokoh masyarakat, terdapat 60 masyarakat umum yang ikut serta dalam vaksinasi Covid-19 perdana tersebut.
"Ada 60 warga masyarakat yang hari ini di ruang Anggrek RSHS melaksanakan vaksinasi. Jadi hari ini para tokoh masyarakat dan rakyat melaksaakan kegiatan yang sama, untuk menunjukkan perjuangan melawan pandemi, ini adalah kebersamaan," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi