get app
inews
Aa Text
Read Next : Hakim Bebaskan Terdakwa Perusak Tembok di Jalan Surya Sumantri Bandung, JPU Banding

Vonis Bebas Kasus Perusakan Tembok di Surya Sumantri Bandung, Korban Kecewa Berat

Kamis, 16 Maret 2023 - 18:02:00 WIB
Vonis Bebas Kasus Perusakan Tembok di Surya Sumantri Bandung, Korban Kecewa Berat
Vonis bebas yang dijatuhkan majelis hakim terhadap terdakwa perusakan tembok di Jalan Surya Sumantri, Kota Bandung membuat korban kecewa berat. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - Kasus perusakan tembok di di Jalan Surya Sumantri Kota Bandung telah divonis majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Korban perusakan merasa kecewa berat dengan vonis yang dijatuhkan vonis tersebut.

Jaksa penuntut umum (JPU) pun tidak sependapat dengan hakim yang membacakan vonis pada Selasa 14 Maret 2023 di Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Putusan majelis hakim yang diketuai Dalyusra memang membuat bingung. 

Di satu sisi menyatakan bersalah atas perusakan tersebut, namun justru membebaskan terdakwa HSH dari segala tuntutan.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Andi Arif juga menyoroti putusan tersebut. Menurut Andi Arif, perbuatan terdakwa dengan kepemilikan berbeda unsur.

Namun Andi Arif tidak bisa berbuat banyak karena itu jadi hak prerogatif hakim yang menyatakan perbuatan perusakan tembok di lahan Jalan Surya Sumantri tersebut masuk ranah perdata.

Dalam perkara ini pelapor Norman Miguna menggugat HS, pemilik restoran cepat saji karena dianggap telah melakukan perusakan bangunan miliknya.

Selain itu, Norman juga menggugat Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Rang (Cipta Bintar) Kota Bandung yang dinilai tidak tegas dalam hal penegakan aturan.

Terdakwa dianggap mengklaim tanah milik Norman di Jalan Surya Sumantri yang sekarang di atasnya berdiri bangunan milik terdakwa.

Norman mengaku memiliki lahan tersebut sejak 1978 dan sudah sertifikat hak milik. Namun, 21 tahun kemudian tiba-tiba muncul orang yang mengklaim memiliki lahan seluas lebih dari 100 meteran atas nama Hidayat dan dijual kepada terdakwa HSH.

Dari situlah awal mula permasalahan muncul. HSH menguasai lahan bukan berdasarkan sertifikat hak milik, hanya PPJB. 

Dia membeli lahan itu dari Hidayat diduga dengan maksud menutup lahan milik Norman sehingga berharap Norman menjualnya.

Sementara itu dalam persidangan Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Bangunan Gedung Irwan Hernawan, membenarkan Dinas Cipta Bintar menjadi tergugat satu.

Gugatan ke Dinas Cipta Bintar bukan dalam konteks sengketa lahan. Penggugat menilai Dinas Cipta Bintar lalai dalam melakukan pengawasan dan penegakan aturan karena membiarkan pelanggaran terjadi.

Kasus perusakan tembok diakui oleh terdakwa dalam sidang pemeriksaan. Terdakwa yang menyebut telah menjebol tembok milik korban Norman Miguna untuk membangun restoran cepat saji Burger Bangor di tepi Jalan Surya Sumantri, Kota Bandung.

Terdakwa beralasan melakukan tindakan tersebut karena lahan tempat berdirinya tembok di lahan miliknya. Persidangan terus berlanjut hingga terdakwa dituntut jaksa penuntut umum 1 tahun penjara.

Jaksa menyebut terdakwa terbukti melakukan perusakan tembok. Dalam tuntutan jaksa, disebutkan telah terbukti melakukan perusakan lahan di Jalan Surya Sumantri.

JPU Andi Arif menyatakan terdakwa terbukti melanggar Pasal 406 ayat 1 KUHP sehingga menuntut hukuman 1 tahun penjara.

Namun dalam sidang vonis Selasa 14 Maret 2023, sangat jauh berbeda dari tuntutan. Ketua majelis hakim Dalyusra justru memvonis bebas.

Dalam pertimbangannya terdakwa terbukti melakukan perusakan tembok tatapi perkara ini masuk ranah perdata. Sebab perusakan itu dilakukan di tanah milik terdakwa.

Hakim dalam putusannya menyebut ontslag van rechtsvervolging atau lepas dari segala tuntutan hukum dan menyebutnya bahwa itu masuk pada ranah keperdataan.

Korban Kecewa Berat atas Putusan Hakim
Korban Norman Miguna mengaku kecewa berat dan tak habis pikir dengan putusan majelis hakim PN Bandung yang memvonis bebas terdakwa HSH walaupun dinyatakan terbukti bersalah merusak tembok bangunan milik Norman Miguna. 

"Terus terang saya kecewa berat dengan vonis tersebut. Ini sangat rancu. Satu sisi hakim menyatakan terdakwa bersalah tapi di sisi lain malah memvonis terdakwa bebas," kata Norman, Kamis (16/3/2023).

Norman Miguna mempertanyakan dalil majelis hakim yang menyebut perbuatan terdakwa Hendrew dilakukan di atas tanah miliknya sendiri.

"Kasus ini terjadi karena Pemkot Bandung tidak tegas dalam menerapkan peraturan daerah," kata Norman Miguna.

Kenyataannya, ujar Norman, bangunan permanen yang kemudian didirikan oleh terdakwa HSH itu berada di atas garis sepadan bangunan, bersebelahan dengan tanah milik korban.

Norman akan mendukung langkah JPU mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) atas vonis majelis hakim PN Bandung.

"Saya sangat mendukung langkah kasasi dari jaksa penuntut umum demi keadilan. Terus terang saja saya merasa tidak mendapat keadilan dalam perkara ini," ujar Norman.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut