get app
inews
Aa Text
Read Next : Dramatis! Aksi Heroik Aiptu Sarim Bantu Persalinan di Pinggir Jalan, Ibu dan Bayi Selamat

Viral, Dedi Mulyadi Marahi Pengemis di Purwakarta, Ini yang Sebenarnya Terjadi

Senin, 18 Januari 2021 - 10:00:00 WIB
Viral, Dedi Mulyadi Marahi Pengemis di Purwakarta, Ini yang Sebenarnya Terjadi
Anggota DPR Dedi Mulyadi "memarahi" pengemis bandel. (Foto: tangkapan layar vidoe viral)

BANDUNG, iNews.id - Mantan Bupati Purwakarta dua periode Dedi Mulyadi yang kini menjabat sebagai anggota Komisi IV DPR, viral. Penyebabnya, Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi, memarahi pengemis bandel di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Dalam sebuah video berdurasi 2.57 detik yang diunggah di beberapa platform media sosial empat hari lalu itu, Kang Dedi yang sedang berolahraga sepeda, kembali mendapati pengemis berkursi roda didorong oleh istrinya. 

Di video juga terlihat beberapa anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Kabupaten Purwakarta. Video diawali dengan narasi bahwa pengemis itu pernah dibantu agar tak lagi meminta-minta di jalan.

"Nah ini, saya dulu pernah nanganin (memberi bantuan). Anaknya dikasih bantuan, minta modal. Disuruh kerja gak mau, (padahal) digaji tiap bulan. Anaknya yang STM satu lagi mau saya gaji tiap bulan, juga gak mau agar gak minta-minta. Tapi masih minta-minta," kata Kang Dedi.

Selanjutnya, Kang Dedi berbincang dengan bapak pengemis yang duduk di atas kursi roda. "Pan bapakmah tos kieu (cacat bawaan sejak lahir). Janten sanes (jadi bukan) stroke. ya kan?" ujar Kang Dedi.

"Sanes," jawab bapak di kursi itu.

Meski sebenarnya bukan pengidap stroke, namun pengemis tersebut membawa kaleng bertuliskan, "Bantuan biaya pengobatan stoke". Kaleng bantuan diletakkan di depan kursi roda dengan tujuan agar orang-orang iba alias kasihan.

"Saya sudah ke rumahnya, (pengemis) bukan stoke. Di rumahnya sehat biasa. Ngobrol normal," tutur mantan Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat ini.

Sang istri pengemis itu menyergah. "Gak. Maap pa, bapak kan janji hari Senin mau dateng ke sini," kata si ibu.

Mendengar sergahan si ibu, nada suara Kang Dedi agak meninggi. "Loh ibu, anaknya saya tunggu di gedung kembar, gak dateng. yang mau jualan bubur, sampai sekarang enggak. Iya betul, (cacat) bawaan. Tapi ini (mengemis jadi) profesi. Punten (maaf). Kalau kita tidak nanganin (memberi bantuan), tidak sayang sama ibu, saya tidak akan menghentikan. Anak ibu saya kasih modal. Bilang mau jualan bubur gak mau. Asalnya, sudah saya bilang jadi tukang sapu digaji tiap bulan dua juta (Rp2 juta) gak mau juga. Anak yang STM saya bilang nyapu di depan. Sekolahnya saya biayain, gak mau juga," kata Kang Dedi.

"Ini bandel ini. Ini profesi. Kaya pemerintah. Kan ini seolah-olah sakit. kaya pemerintah gak punya sikap. Gak punya bantuan. Bawa ke satpol pp!" tegasnya. 

"Siap, siap," jawab anggota Satpol PP di lokasi kejadian.

Menurut Kang Dedi, mengemis menjadi kebiasaan, profesi bagi keluarga tersebut. "Kalau kita gak pernah memperhatikan (memberikan bantuan dan solusi agar tak lagi menjadi pengemis), gak papa. Kita kirim beras, kita ini. Rumah saya ada di sini. Ini kalau ibu ngomong gitu barusan, ini profesi. Angkut (bawa ke kantor Satpol PP) aja udah. Angkut," ujarnya.

Di akhir video, Kang Dedi kembali menjelaskan bahwa dirinya telah berupaya memberikan bantuan dan menawarkan beberapa solusi agar keluarga itu tak lagi menjadi pengemis.

"Ya, kita sudah nawarin berbagai hal. Diminta kerja digaji tiap bulan sebagai tenaga kebersihan gak mau. Anaknya yang STM (diminta) jadi tenaga kebersihan di kantor saya digaji tiap bulan gak mau juga. Minta modal untuk (jualan) bubur, beli gerobak sama modal, sampai sekarang gak dilaksanakan. Berarti memang ini menjadi profesi. Seolah-olah dia (mengidap) penyakit stroke. Padahal bukan penyakit stroke. Karena memang cacat bawaan dan anak-anaknya jajan, biasa, normal nonton tivi setiap hari. Kebiasaan ini harus diubah. Gak boleh orang begitu, tanpa ada niat untuk kerja keras, hanya mengandalkan pemberian. Padahal sudah dikasih jalan, ya," kata Kang Dedi.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut