Usai Kenaikan BBM, Sopir Angkot di KBB Masih Bertahan di Tarif Lama
                
            
                BANDUNG BARAT, iNews.id - Pascakenaikan harga BBM, sopir angkutan kota (angkot) dan Organda di Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum mengubah tarif. Mereka tetap bertahan di tarif lama meskipun tetap menolak adanya kenaikan BBM.
Berdasarkan pantauan, sejumlah angkot trayek Cimahi-Cililin, terlihat sedang menunggu di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cangkorah, Batujajar, KBB. Mereka rela menunggu bergiliran hingga hampir satu jam lamanya demi mendapatkan penumpang penuh dari para pelajar sekolah di kawasan tersebut.
                                    Giliran menaikkan penumpang seperti itu merupakan salah satu upaya agar pendapatan bisa merata di semua angkot, terutama untuk penumpang pelajar. Sehingga biaya sewa angkot dan bahan bakar kendaraannya bisa terpenuhi.
Bagi mereka sudah bersyukur, meski terkadang harus mengorbankan penghasilan lebihnya untuk nombok. Sehingga setiap hari bisa tetap mengoperasikan angkotnya.
                                    Para sopir berharap Dinas Perhubungan KBB segera mengeluarkan tarif baru agar beban sopir angkot tidak terlalu berat.
"Ya gimana di sisi lain BBM naik, tapi kita juga belum menaikkan tarif. Tekor kita," ujar Dadan, sopir angkot.
                                    
Sementara itu, menurut Ketua Organda KBB, Asep Dedi Setiawan, dengan naiknya harga BBM dirasa sangat memberatkan sopir dan pengusaha angkutan. Namun untuk tarif angkutan hingga saat ini belum naik masih membayar dengan tarif lama.
"Saat ini kan sedang berupaya untuk pemulihan ekonomi. Tiba-tiba BBM naik, tentunya sangat berat bagi kami," kata Asep, Selasa (6/9/2022).
Di KBB terdapat sekitar 22 trayek, 8.000 angkot, dan 12.000 awak transportasi. Mereka semua berharap pemerintah dapat mengevaluasi tarif lama dengan tarif baru agar sopir angkutan tidak mengalami kerugian.
Editor: Asep Supiandi