Usai Flyover Padalarang Diresmikan, Warga Desa Kertajaya KBB Kesulitan Akses

BANDUNG BARAT, iNews.id - Diresmikannya Flyover Padalarang yang membentang dari exit Gate Tol Padalarang ke kawasan kompleks perumahan elite Kota Baru Parahyangan ternyata menyisakan persoalan bagi warga sekitar. Akses warga di Kampung Cibeloy, RT 02/09, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menjadi terhalang. 

Jika sebelumnya ada beberapa akses masuk ke kampung itu, kini hanya tinggal satu yang masih bisa dilewati.

Baca Juga

Ngakak, Dedi Mulyadi Borong Celana Dalam lalu Dibagikan, Emak-emak Heboh

"Dulu kalau ke kampung ini ada beberapa jalan masuk, kalau sekarang kan sudah tertutup flyover, jadi hanya tinggal satu akses masuk saja yang ada," kata salah seorang warga Anengsih, Selasa (30/11/2021).

Bukan hanya soal akses masuk, lanjut dia, warga juga merasa khawatir kalau sewaktu-waktu terjadi kecelakaan dan ada mobil yang jatuh menimpa rumah. Itu bisa saja terjadi mengingat jarak antara flyover ke rumah warga sekitar dua meter. Usaha warung yang juga biasanya ramai kini menjadi sepi, berbeda dengan sebelum ada flyover. 

Baca Juga

778 Sekolah di Kota Bandung Belum Dapat Izin Gelar PTM Terbatas

"Dulu sebelum dibangun flyover warung ibu rame karena warga dari kampung seberang suka belanja atau pengendara motor berhenti buat ngopi. Kalau sekarang kan gak bisa lagi, paling yang belanja tetangga," ujarnya.  

Baca Juga

Kejati Jabar Jebloskan Tersangka Mafia Tanah di Kabupaten Bandung ke Tahanan

Dia dan warga lain sebenarnya tidak menolak dengan pembangunan flyover tersebut. Namun dari awal warga sudah meminta agar dilakukan pembebasan lahan mereka sehingga bisa pindah dari lokasi tersebut. Hanya saja rencana itu belum terealisasi karena ada beberapa warga yang minta harga tinggi. 

"Denger-denger mau dibebasin lahan di sini, tapi masih ada yang minta harga tinggi jadi belum sepakat," katanya. 

Terpisah General Manager PT Belaputera Intiland selaku Pengembang Kawasan Kota Baru Parahyangan Padalarang, Ryan Brasali mengakui, sedang memproses pembebasan lahan milik warga di kampung tersebut. Tapi masih ada sejumlah kendala yakni soal kesesuaian harga yang diminta, sehingga belum dilakukan. 

"Ada tujuh rumah yang akan dibebaskan, tapi masih belum sepakat harganya. Kalau terkait akses jalan yang tertutup, sekarang lagi dibuatkan jalan keluar masuk kampung di samping Kota Baru Parahyangan yang lebih aman," ucapnya. 

Editor: Asep Supiandi