BOGOR, iNews.id – Kendala modal kerap dialami para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Tak terkecuali usaha keripik basreng yang dirintis Rena Regina (34) di Kampung Parakanjati, Desa Susukan, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Usaha keripik basreng Maminom yang digeluti Rena sempat terkendala modal usaha. Dia kemudian mengajukan pinjaman ke BRI melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp50 juta.
Gurih Keriuk-Pedas Keripik Basreng Kewalahan Penuhi Pesanan Jelang Lebaran
“Waktu itu, ngajuin KUR BRI Rp50 juta tenor 3 tahun. Buat modal beli bakso di pabrik sama freezer dan kompor,” katanya ditemui iNews.id beberapa waktu lalu yang ditulis Senin (22/4/2024).
Dia mengatakan, modal yang didapat dari KUR BRI itu semakin membuat usahanya berkembang pesat. Omzetnya pun sekarang meningkat hingga Rp24 juta-30 juta per bulan. Jumlah karyawan juga bertambah menjadi empat orang.

Cerita Ibu Siti, Lepas dari Jerat Rentenir hingga Raih Mimpi bersama KUR BRI
“Sekarang mau coba kembangin produk baru lagi keripik tahu walik sama tahu bulat krispi,” ucapnya.
Berawal dari Permintaan Teman
Rena mengaku awalnya tidak sengaja menggeluti usaha keripik basreng. Hal itu bermula dari permintaan temannya yang bekerja di kawasan Sudirman, Manggarai, dan Gambir.

Resep Basreng Pedas Daun Jeruk yang Renyah dan Gurih, Aromanya Bikin Nagih!
“Awalnya iseng-iseng karena tidak ada kegiatan di rumah kan paling nungguin anak. Awalnya bukan basreng tapi bikin mi lidi. Terus temen pada request bikin basreng dong,” katanya.
Ternyata respons pasar sangat positif terhadap keripik basreng buatan Rena. Dia pun mulai semangat mengeluti bisnisnya. Bermodalkan tabungan sebesar Rp500.000, Rena membuat basreng sendiri tepatnya pada 2017.
“Waktu itu, kita taruh atau titip ke toko-toko di wilayah Gambir, Manggarai. Kebetulan ada temen yang nitipin. Penghasilan saat itu 1-1,5 juta per dua hari,” katanya.
Seiring berjalannya waktu, permintaan keripik basreng terus meningkat. Rena pun menambah produksinya dengan menghabiskan 30 bal bakso per bulan dari sebelumnya hanya 10 bungkus.
Banyaknya pesanan itu membuat Rena meminta suami untuk berhenti bekerja di dealer mobil. “Ya, saya suruh suami berhenti kerja buat bantu-bantu saya karena kerepotan. Suami dulu kerja di dealer mobil Mercedez wilayah Cibinong,” katanya.
Dari hasil kerja kerasnya itu, Rena kini mampu meraup omzet sebesar Rp24 juta-30 juta per bulan dari bisnis basreng.
Editor: Kastolani Marzuki













