Unik, Kawasan Pabrik dan Alam Sekitar Jadi Inspirasi Motif Batik Khas Margaasih Bandung
BANDUNG, iNews.id - Rike Novitasari, seorang perajin batik di Perumahan Pesona Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, mengembangkan motif unik yakni perpaduan industrial dan alam sekitar. Motif tersebut kini menjadi ciri khas batik dari Kecamatan Margaasih.
Menurut Rike, batik tersebut dikembangkan sejak tahun 2018 bersama almarhumah ibunya. Idenya terinspirasi dari keadaan lingkungan di Kecamatan Margaasih yang dikenal sebagai kawasan industri, namun menyisakan pemandangan alam berupa sawah dan bukit-bukit kecil.
"Ide awalnya almarhumah ibu saya yang sangat menyukai kain batik. Beliau membuat motif batik Margaasih ini, menceritakan kondisi lingkungan di sekitarnya yakni banyak industri atau pabrik tapi masih ada juga alamnya yang hijau," kata Rike.
Ternyata, batik motif Margaasih buatan Rike dan ibunya digemari oleh masyarakat. Motifnya yang unik, mencuri perhatian masyarakat. Pesanan pun datang dari berbagai kalangan.
Rike lantas menceritakan proses pembuatan batik tersebut. Menurut dia, batik motif Margaasih ini dibuat dengan cara dicap atau distempel. Caranya, lembaran kain polos berukuran 2,25x1,15 meter itu, dicap khusus memakai cetakan berbahan tembaga.
"Teknik batik yang kami kembangkan adalah batik cap atau desainnya itu digambar dulu kemudian dibuatkan capnya. Jadi bukan batik tulis, kalau batik tulis itu kan sangat manual dan langsung ditulis di atas lembaran kain, itu memakan waktu lama," ujarnya.
Batik motif Margaasih dibanderol Rp180.000 hingga Rp250.000 per lembarnya. Dalam sehari, kata Rike, produksinya bisa mencapai 100 lembar. Selain motif Margaasih, Rike juga membuat motif lainnya seperti Kina yang menjadi ciri khas Kabupaten Bandung.
"Selain itu, saya juga biasa mendapatkan pesanan motif batik dari berbagai sekolah. Beberapa sekolah swasta di Jawa Barat dan beberapa daerah lainnya, Alhamdulilah menjadi langganan saya setiap masuk tahun ajaran baru," ujarnya.
Editor: Asep Supiandi