Terungkap Penyebab Ratusan Siswa di Bandung Barat Keracunan MBG, Diduga dari Menu Ayam

BANDUNG BARAT, iNews.id – Dinas Kesehatan Bandung Barat sudah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium untuk mengungkap penyebab keracunan massal ratusan siswa usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cipongkor.
Indikasi awal menunjukkan daging ayam pada menu MBG sudah tidak segar. Daging tersebut berbau tidak sedap bahkan diduga telah busuk.
Kepala Puskesmas Cipongkor Yuyun Sarihotimah menyebutkan menu MBG yang disantap siswa sama, yakni nasi, ayam kecap, tahu, sayur, dan buah.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, hampir semua siswa yang mengonsumsi daging ayam mengeluhkan gejala keracunan.
“Yang makan tahu dan makan nasi tidak apa-apa, tapi yang makan daging ayam dari situ mengeluh keracunan,” kata Yuyun, Selasa (23/9/2025).
Indikasi itu dikuatkan pengakuan sisw korban keracunan MBG. Salwa (17), siswi kelas XII SMK Pembangunan, mengaku sempat menyantap menu MBG sekitar pukul 10.30 WIB. Beberapa jam kemudian dia merasakan sakit perut yang semakin parah.
"Rasa menu ayam kecapnya beda, kaya yang asam terus dagingnya juga masih ada bulunya," kata Salwa.
Sekitar pukul 15.00 WIB, kondisinya memburuk hingga harus dibawa ke klinik untuk mendapat pertolongan.
Sejumlah siswa menilai menu ayam kecap menjadi penyebab utama keracunan karena bau dan rasanya sudah tidak segar.
Selain olahan makanan daging ayam, sisa muntahan siswa yang mengalami gejala keracunan MBG juga ikut diamankan sebagai bahan uji laboratorium.
“Untuk sampel makanan dan muntahan sudah diambil, nanti akan diuji lab,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB dr Lia N Sukandar.
Menurut Lia, ada dua kantong keresek berisi sisa makanan dan muntahan siswa yang dikirim untuk diperiksa. Hasil uji lab akan menentukan penyebab pasti keracunan massal tersebut.
“Hasilnya nanti bisa diketahui apa yang jadi penyebab keracunan ini,” katanya.
Mayoritas siswa mengalami gejala serupa mulai dari mual, pusing hingga muntah. Namun waktu munculnya gejala berbeda-beda antara siswa.
Lia menambahkan, ada siswa SMP yang baru merasa mual setelah sampai di rumah. Sedangkan siswa SMK merasakan sakit tidak lama setelah makan menu MBG.
“Tadi ada anak SMP yang merasa mual setelah pulang ke rumah, anak SMK setelah makan, jadi waktunya beda-beda,” ucapnya.
Editor: Kastolani Marzuki