Terjadi Letusan Freatik di Kawah Sileri, Warga Diimbau Tak Mendekat dalam Radius 500 Meter
BANDUNG, iNews.id - Aktivitas vulkanik di kawasan Gunung Dieng, Jawa Tengah, terpantau terjadi letusan freatik di Kawah Sileri pada Kamis (29/4/2021) sekitar pukul 18.25 WIB. Karena itu, PVMBG mengimbau warga tak beraktivitas dekat kawah tersebut dalam radius 500 meter.
Namun, pengamatan pada Jumat (30/4/2021), Kawah Sileri terlihat normal dan tidak ada tanda-tanda akan ada erupsi susulan.
Berdasarkan keterangan dari akun Instagram @pvmbg_kesdm, pemeriksaan Kawah Sileri pada Jumat pukul 08.03 WIB menunjukkan jejak sebaran material lumpur kearah selatan dan timur, dengan jarak 200-400 m dari tepi kawah. Teramati juga embusan gas berwarna putih tipis dengan tinggi kurang lebih 50 meter dari permukaan kawah
Kemudian berdasarkan hasil pengukuran konsentrasi gas menunjukan nilai gas SO2: 2.8 ppm, H2S: 1.8 ppm, dan CO2: 0% Vol. Pengukuran suhu pada titik erupsi menunjukkan Nilai 65-89 derajat celcius, sedangkan pada titik acuan pemantauan harian menunjukan 51.2 derajat celcius.
Hingga saat ini tidak terdeteksi peningkatan konsentrasi gas dan suhu. Nilai konsentrasi gas dan suhu masih pada nilai rata-rata kondisi normal sebelum erupsi. Hasil pemantauan visual dan instrumental hingga saat ini tidak terdeteksi adanya gejala peningkatan aktivitas yang menuju erupsi susulan.
Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi (PVMBG) Pos PGA Dieng terus melakukan koordinasi dengan Pemda dan BPBD setempat. Serta pemantauan intensif tetap di lakukan untuk diseminasi informasi serta antisipasi peningkatan aktivitas vulkanik
Sementara itu berdasarkan amatan tersebut, tingkat aktivitas Gunung Dieng adalah level I (Normal) dengan rekomendasi agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari permukaan Kawah Sileri. Termasuk agar tidak beraktivitas di sekitar Kawah Timbang.
"Imbauan tersebut untuk menghindari ancaman adanya gas vulkanik konsentrasi tinggi yang dapat membahayakan bagi pernapasan," tulis keterangan yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi, Badan Geologi, KESDM.
Editor: Agus Warsudi