Terimbas Peledakan Galian C, Penghuni 7 Rumah di Cianjur Ngungsi

CIANJUR, iNews.id - Sejumlah rumah di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, retak-retak akibat terimbas getaran peledakan (blasting) dari aktivitas tambang galian C. Warga pun resah karena dengan kondisi rumah seperti itu bisa roboh sewaktu-waktu.
Informasi yang dihimpun, ada sekitar empat rumah semi permanen, tiga rumah permanen dan satu musala yang terkena dampak blasting tersebut. Para penghuni rumah pun terpaksa harus mengungsi.
"Setiap menjelang malam kami mengungsi, karena hawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," kata salah seorang warga setempat, Kamis (13/1/2022).
Warga berharap, pihak perusahaan segera menyiapkan rumah pengganti. Karena mereka sudah dua Minggu harus meninggalkan rumah demi kenyamanan dan keamanan.
Kepala Desa Mekarsari melalui Sekertaris Desa, Usep Suwandi mengatakan, perusahaan tersebut telah lama beroperasi dan melakukan blasting. Namun, tak mengetahui persis kapan dan berapa kali peledakan dilakukan.
Kaitan dengan permintaan warga yang ingin segera direlokasi, Usep mengatakan bahwa memang harus segera direlokasi, mengingat zonasi terdampak sudah tidak layak untuk dihuni.
"Memang harapan kita seperti itu, karena, zonasi yang sekarang terdampak sudah tidak layak dijadikan tempat huni, sehingga langkah kita berupaya langsung koordinasi dengan perusahaan," katanya.
Sementara itu, pihak perusahaan membenarkan menggunakan blasting. Terakhir, dilaksanakan pada 14 Desember 2021. Meski begitu, pihak perusahaan selalu memberikan ganti rugi kepada para warga tersebut.
"Terakhir kami blasting tanggal 14 bulan Desember, dan komitmen kami ( perusahaan ) jika ada kerugian warga yang diakibatkan dari blasting, kami selalu memberikan kompensasi kepada warga," kata perwakilan PT MMS melalui divisi accounting, Ny Indah.
Bahkan, kata dia, pihak perusahaan selalu memberikan kompensasi setiap bulan kepada warga terlepas ada atau tidaknya blasting.
"Itu ada atau tidaknya peledakan setiap bulan kami selalu memberikan kompensasi kepada warga, dan jika ada kerusakan atau retakan kami selalu memberikan bahan material secara langsung kepada warga," ujarnya.
Pihak Perusahaan juga menjelaskan bahwa telah dilakukan musyawarah beberapa hari ke belakang dan pihaknya telah melakukan pengukuran tanah milik warga secara berkala, Perusahaan akan menunggu hasil musyawarah warga selanjutnya yang telah dijadwalkan oleh kepala desa setempat.
"Saat ini bola ada di tangan warga, hasil musyawarah kemarin bersama warga. Nanti warga akan musyawarah dengan pihak desa dan nanti hasilnya akan disampaikan ke kita dan kita akan mem-follow hasil keputusan mereka," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi