Terbentur Izin Orang Tua, Ribuan Anak Usia 6-11 Tahun di Cimahi Belum Divaksin Covid-19

CIMAHI, iNews.id - Sebanyak 2.862 anak usia 6-11 tahun di Kota Cimahi hingga kini masih belum divaksin Covid-19. Dari beragam alasan, penyebab utama ribuan anak-anak itu belum divaksin lantaran tak mendapatkan izin orang tua.
Sementara sasaran yang sudah divaksin dosis pertama sudah mencapai sebanyak 44.891. "Jumlah sasaran vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun di Kota Cimahi mencapai 47.753 orang, dari jumlah sasaran itu sebanyak 44.891 sudah divaksin dosis pertama dan yang belum 2.862," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dinkes) Kota Cimahi Harjono, Selasa (8/3/2022).
Harjono menyatakan, dari total sebanyak 2.862 anak yang belum divaksin karena alasan sakit ada 512 anak, komorbid ada 457, NIK bermasalah ada 37. Kemudian ada yang tidak diizinkan orang tua sebanyak 1.062, tanpa alasan 268, dan alasan lainnya 264 anak.
Dinkes Cimahi belum mengetahui penyebab seribu lebih orang tua siswa menolak atau tidak mengizinkan anaknya untuk divaksin. Padahal semua siswa sudah mendapat undangan panggilan 100 persen untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Padahal salah satu syarat siswa usia 6-11 tahun untuk mendapatkan vaksin Covid-19 adalah izin dari orang tua. "Secara detail alasannya kurang tahu karena kami tidak mendalami sampai ke sana. Hal itu tentu menjadi tugas dari pemerintah untuk terus melakukan edukasi," ujar Harjono.
Vaksin, tutur Kadinkes Cimahi, menjadi hal yang sangat penting bagi siswa ditengah masih mewabahnya Covid-19 untuk menambah kekebalan imun. Pihaknya sudah menyampaikan kepada aparat kewilayahan seperti kecamatan, kelurahan hingga RW dan RT untuk sama-sama meyakinkan masyarakat agar mengizinkan anak-anaknya agar divaksin Covid-19.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini mengatakan, proses pelayanan vaksinasi Covid-19 terus berjalan di semua Puskesmas termasuk untuk anak-anak.
"Proses vaksinasi jalan terus di beberapa puskesmas. Untuk yang booster, dosis kedua anak sekolah juga tetap dilaksanakan," kata Dihadi Isnalini.
Editor: Agus Warsudi