Tak Setuju Sekolah Diterapkan New Normal, Bupati Purwakarta: Takut Anak-Anak Terpapar Corona

PURWAKARTA, iNews.id - Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengaku tak setuju jika sekolah diberlakukan tatanan normal baru atau new normal pada Senin (1/6/2020). Sebab kondisi di wilayah Indonesia masih pandemi corona (Covid-19).
Anne merasa khawatir jika sekolah dibuka kembali di tengah pandemi corona bisa menimbulkan klaster baru.
"Kalau untuk sekolah, sebaiknya ditunda dulu. Tidak setuju, jika nanti new normal diterapkan bagi sekolah. Takut ada anak-anak, terutama sekolah dasar yang terpapar corona," ujar Anne, Kamis (28/5/2020).
Menurut dia, Pemkab Purwakarta tidak akan menerapkan new normal di sektor sekolah. Apalagi saat ini masih ada 16 warga positif corona.
"Kalaupun sangat-sangat dipaksakan, sebaiknya yang new normal duluan adalah pelajar SMP dan SMA. Itupun, polanya tetap harus menjaga jarak. Satu kursi dan meja, satu pelajar," ujarnya.
Kendati demikian, dia mengatakan belum ada petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis mengenai pembelajaran dalam new normal. Pihaknya masih menunggu aturan dari pusat maupun provinsi.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan alasan menerapkan tatanan normal baru atau new normal di Jabar mulai Senin (1/5/2020). Kebijakan itu didasari mampu mengendalikan penyebaran virus corona.
Konsep new normal jakan diterapkan di semua sektor, seperti lembaga pendidikan, rumah ibadah, dan industri. Nantinya TNI dan Polri akan menjaga tempat yang diterapkan new normal.
Editor: Faieq Hidayat