Sopir Angkot di Sumedang Rakit Pesawat Aeromodeling secara Autodidak

SUMEDANG, iNews.id - Seorang sopir angkot di Kabupaten Sumedang, berhasil memulihkan kondisi perekonomiannya di masa pandemi dengan membuat pesawat aeromodeling. Satu buah pesawat aeromodeling yang dibuat mampu dijual ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Bagi Wawan Erawan (30), warga Dusun Cibulakan, Desa Pasir Biru, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, situasi pandemi Covid-19 dirasa cukup berat. Apalagi dengan profesinya sebagai sopir angkot, kehidupan ekonominya sangatlah sulit. Mencari penumpang di jalan bukanlah pekerjaan mudah, terlebih banyak warga yang diam di rumah.
Sementara dia harus menghidupi diri dan keluarga dengan pekerjaan yang tidak bisa lagi diandalkan. Sehingga Wawan harus memutar otak untuk keluar dari situasi yang sulit itu.
Akhirnya setahun lalu, dengan modal seadanya, pria ini mulai belajar membuat pesawat yang dikendalikan dengan remote control secara autodidak melalui internet. Apalagi Wawan saat menjadi sopir angkut cukup menyukai dunia pesawat terbang.
Wawan kemudian mencoba-coba bereksperimen dengan merakit satu pesawat aeromodeling berbahan dasar polyfoam dengan ketebalan 3-5 milimeter. Saat itu pesawat yang dirakitnya membutuhkan waktu pembuatan sekitar seminggu. Setelah pesawatnya aeromodeling selesai dirakit dicoba ditawarkan ke sejumlah orang.
Rupanya pesawat aeromodeling buatan Wawan banyak peminat hingga beberapa di antaranya langsung memesan untuk dibuatkan pesawat aeromodeling dengan desain tertentu.
"Proses pembuatan bisa memakan waktu dua hari hingga satu minggu, tergantung tingkat kerumitannya. Sementara untuk radio kontrol saya masih memesan via online karena belum bisa membuat sendiri," kata dia, Senin (5/7/2021).
Satu pesawat rakitan yang siap terbang dijual mulai harga Rp250.000 hingga Rp5 juta rupiah. Hasil karyanya ini sudah terjual hingga ke luar pulau Jawa. Bahkan bulan lalu pesawat hasil rakitan Wawan terjual hingga 12 buah dan menghasilkan omzet jutaan rupiah.
Wawan pun mengaku, sejak beralih profesi menjadi perakit pesawat aeromodeling kondisi ekonomi keluarganya mulai membaik. Hal itu seiring dengan banyaknya pesanan dari konsumen.
Editor: Asep Supiandi