get app
inews
Aa Text
Read Next : Imbas Disrupsi Teknologi Perbankan Kantor Cabang Banyak Tutup, Nasib Karyawan?

Soal Ancaman PHK Karyawan, LPPI Sebut Bank Mesti Lakukan Shifting 

Kamis, 02 Juni 2022 - 13:02:00 WIB
Soal Ancaman PHK Karyawan, LPPI Sebut Bank Mesti Lakukan Shifting 
BPD Conference di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (2/6/2022). (Foto: iNews.id/Arif Budianto)

BANDUNG, iNews.id - Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) meminta perbankan agar melakukan shifting untuk menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Hal itu sebagai upaya meminimalisasi dampak dari disrupsi teknologi pada perbankan.

"Mestinya mereka bisa melakukan shifting, sehingga PHK bisa dihindari. Mereka (tidak perlu risau) selama membuka diri untuk bertransformasi. Dari yang sebelumnya mungkin kerja di kantor sekarang ke lapangan," kata Dirut LPPI Edi Setiadi pada acara BPD Conference di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (2/6/2022). 

Menurut dia, pada kondisi seperti saat ini, pengembangan sumber daya manusia (SDM) penting dilakukan agar mereka memiliki kemampuan beradaptasi dengan zaman. Terlebih, pascapandemi tantangan perbankan sangat berat. Mereka harus mampu memenuhi kebutuhan nasabah di tengah layanan yang serba cepat. 

"Untuk BPD misalnya, mereka harus mampu bertransformasi dan sinergi, mencari pangsa pasar baru. Tanpa kolaborasi mereka akan berat bersaing dengan perbankan lainnya. Apalagi sekarang sudah ada POJK yang meminta agar mereka melakukan kolaborasi antar BPD," kata dia. 


Diketahui, ancaman PHK karyawan bank di depan mata. Saat ini, jumlah kantor cabang bank terus berkurang setiap tahun. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) periode Februari 2022 jumlah kantor bank sebanyak 28.530 unit dari 107 bank. Untuk jumlah kantor ini menyusut 2.597 unit sejak 2019 yang mencapai 31.127 unit dari 110 bank.

Di bagian lain, Direktur Human Capital Bank Mandiri Agus Dwi Handaya mengatakan, pengembangan talent atau SDM saat ini menjadi kebutuhan yang sangat penting. Terutama untuk pengembangan perusahaan dalam menghadapi tantangan yang semakin kompetitif. 

"Salah satu yang kami lakukan adalah  bagaimana membangun talent, baik untuk dirinya sendiri dan timnya. Talent ini penting untuk perusahaan, bukan untuk urusan satu dua hari, tapi untuk masa depan," ujar dia. 

Menurutnya, menghadapi ancaman kompetisi yang kian berat, pengembangan SDM setidaknya  berorientasi pada tiga hal. Yaitu mengetahui atau memiliki wawasan luas, menguasai bidang pekerjaan, serta memiliki motivasi tinggi untuk perusahaannya. 


Sementara itu, anggota Komisioner OJK terpilih Mirza Adityaswara menyatakan, tantangan ekonomi ke depan akan semakin sulit. Saat ini, dunia juga telah menghadapi berbagai rintangan akibat pandemi, inflasi dunia, dan dampak perang Rusia-Ukraina. 

Oleh karenanya, diperlukan upaya nyata bagi industri keuangan agar mampu bangkit. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan bertransformasi, eksekusi, serta agresif partisipasi secara aktif. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut