Siap Penuhi Panggilan Polisi, Ridwan Kamil: Situasi Keamanan di Lapangan Tak Semudah Teori
BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil siap diperiksa Bareskrim Polri terkait kerumunan massa pendukung Habib Rizieq Shihab di Megamendung, Kabupaten Bogor pada Kamis (12/11/2020). Mabes Polri menjadwalkan meminta keterangan Ridwan Kamil pada Jumat (20/11/2020).
Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, sama halnya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dirinya juga akan dimintai klarifikasi terkait kronologi kejadian di Megamendung, Bogor.
"Saya laporkan, saya juga seperti Pak Anies, akan dipanggil Bareskrim untuk keterangan klarifikasi terkait kronologi di Megamendung," kata Kang Emil di Rumah Dinas Gubernur Jabar saat mengisi salah satu acara TV swasta secara virtual, Rabu (18/11/2020) malam ini.
Kang Emil mengemukakan, dari sisi keamanan, kejadian di Megamendung tidak bisa dikendalikan. Dia mencontohkan, aksi demonstrasi buruh menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang seharusnya juga dilarang karena menimbulkan kerumunan.
Tapi, ujar Kang Emil, kalau konsentrasi massa sudah berlimpah, aparat keamanan pun akhirnya membiarkan sambil tetap menjaga manajemen konflik di lapangan.
"Pendekatan keamanan di lapangan tidak sesederhana teori. Kadang-kadang orang tidak paham dan menyederhanakan masalah," ujar Gubernur Jabar.
Menurut Kang Emil, pendekatan keamanan di lapangan, pilihannya hanya dua, yakni pendekatan humanis, yaitu melakukan imbauan dan tidak mengganggu acara, dan kelancaran lainnya. Atau pendekan kedua, represif.
"Dalam hitungan aparat keamanan yang dilaporkan ke saya, kalau dilakukan represif, akan ada potensi gesekan. Nanti malah viral lagi, pelanggaran HAM, atau hal-hal yang sifatnya akan menggiring penegakannya hilang, menjadi represif aparat," tutur Kang Emil.
Bahkan, kata Gubernur Jabar, sebelum acara di Megamendung digelar pun, aparat sudah melakukan pencegahan secara persuasif pada malam harinya melalui perwira dari Kodim untuk memberikan pengertian agar acara dibatasi.
"Namun, keesokan harinya, euforia dari masyarakat itu tidak bisa dibendung, sehingga Kepolisian Daerah Jawa Barat sudah menurunkan sekitar 1.200 personel ditambah 500 personel dari TNI," kata Gubernur Jabar.
Kang Emil mengemukakan, secara fundamental, apapun yang terjadi di wilayah Jabar adalah tanggung jawab dirinya sebagai Gubernur Jawa Barat.
Berbagai dinamika yang terjadi, baik kebahagiaan sampai permasalahan, Kang Emil menyatakan, dirinya orang yang paling bertanggung jawab jika memang harus ditanya siapa yang harus bertanggung jawab.
"Saya juga mohon maaf tentunya, kalau ada kekeliruan ya, dalam penanganan Covid-19, dari kacamata berbagai pihak," ujar Kang Email.
Kehadirannya di Bareskrim Polri, tutur Gubernur Jabar, diharapkan membuat persoalan kerumunan massa pendukung Habib Rizieq di Megamendung menjadi terang benderang.
"Saya kira masyarakat perlu terang benderang bahwa dari pihak kami sudah melakukan hal-hal yang sudah sesuai aturan," tutur Gubernur Jabar.
Diketahui, penyidik Markas Besar (Mabes) Polri menjadwalkan pemeriksaan terhadap Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada Jumat (20/11/2020) besok.
Ridwan Kamil dimintai keterangan untuk klarifikasi terkait kerumunan massa di acara Habib Rizieq di Megamendung, Puncak, Kabupaten Bogor pada Kamis (12/11/2020).
Kabar tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago. "Iya, betul (Ridwan Kamil) akan diperiksa. Untuk Pak Ridwan Kami, Jumat ini di Bareskrim Mabes Polri," kata Kabid HUmas Polda Jabar dikonfirmasi wartawan melalui telepon seluler, Rabu (18/11/2020).
Editor: Agus Warsudi