BANDUNG, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung mencatat, selama dua tahun, 2019 dan 2020, Sesar Lebang "tidur nyenyak". Tak ada aktivitas dari Sesar Lembang yang menimbulkan bencana gempa bumi.
"Selama dua tahun, 2019 dan 2020, tidak ada gempa yang diakibatkan oleh Sesar Lembang. Padahal, tahun lalu, BMKG mencatat ada 992 kejadian gempa bumi di Jawa Barat sepanjang Januari hingga Desember 2020," kata Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu kepada MNC News Portal, Jumat (22/1/2021).
Kondisi itu membuat BMKG waspada. Sebab, Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer itu, diprediksi sewaktu-waktu bakal bergerak dan menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo antara 6 hingga 7 skala richter (SR). Gempa bumi ini dikhawatirkan akan menimbulkan efek rusak ringan hingga berat di Bandung Raya.
Tak hanya Sesar Lembang, di Jawa Barat juga terdapat beberapa sesar lain yang juga aktif. Antara lain, Sesar Cimandiri, Sesar Garsela (Garut Selatan), Sesar Citarik, dan Sesar Baribis.
Teguh mengemukakan, tak hanya Sesar Lembang yang terpantau "tidur nyenyak" selama 2020 ini. Sesar lain juga tidak menunjukkan kejadian yang menyebabkan gempa bumi. Sesar Cimandiri, Sesar Garsela, Sesar Lembang, Sesar Citarik, dan Sesar Baribis relatif kurang aktif.
"Itu kemungkinan karena gempa-gempa di sesar-sesar tersebut sudah dilepaskan pada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga pada 2020 sesar-sesar lokal berada pada fase mengumpulkan energi," ujar dia.
Editor : Agus Warsudi