Sering Ngamuk, Pria Sukabumi Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Makan Dikasih Tetangga
SUKABUMI, iNews.id - Seusai neneknya meninggal dunia, seorang pria hidup sebatang kara di gubuk reyot Kampung Bantarmuncang RT 01/07, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Mirisnya, gubuk tersebut dibuat dari bahan-bahan bekas rumah ayahnya yang roboh.
Selain itu, gubuk tempat berlindung dari terik panas matahari dan basahnya air hujan, berdiri di atas tanah milik orang lain. Sempit pasti, gubuk itu pun dikhawatirkan roboh ketika diterjang angin kencang dan hujan deras, karena dibangun dengan alakadarnya.
Salah satu tetangganya, Gofar (35) mengatakan, pria bernama Ipin itu dahulu tinggal sama neneknya di daerah Cibatu. Namun setelah neneknya meninggal, Ipin dibawa ayahnya tinggal dalam gubuk tersebut, akan tetapi karena sering cekcok. Akhirnya ayahnya pindah rumah namun lokasinya masih dalam satu desa.
"Dulu Ipin sempat bekerja sebagai pemungut barang bekas, namun entah kenapa kini ia tidak lagi bekerja dan setiap harinya hanya berkeliling untuk meminta sesuatu. Kemampuan kognitif Ipin yang kurang awas juga membuat warga sulit untuk berkomunikasi dengannya," ujar Gofar kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (12/7/2022).
Warga lain, Muhtar (35) mengatakan bahwa Ipin suka mudah tersinggung, tidak jarang pula suka mengamuk, namun warga memaklumi dengan kondisinya. Selain sulit untuk diajak berkomunikasi, Ipin juga mengidap epilepsi.
"Untuk makan sehari-harinya Ipin ikut sama tetangga yang memberinya makan. Harapannya, bapaknya bisa kembali membimbing, ngurus dia lagi, karena bingung juga kalo dibuat rumah di sini itu kan tanahnya milik orang lain, takutnya tidak diizinin," ujar Muhtar.
Sementara itu, Camat Cibadak, Lesto Rosadi mengatakan, berdasarkan monitoring kondisi fisik Ipin tidak sempurna, semenjak bayi mengalami kecelakaan sehingga tulang belakangnya bermasalah (bungkuk). Ipin pun perlu adanya pendampingan karena diajak komunikasi tidak nyambung.
"Terkait tempat tinggal Ipin di saung, itu karena keinginan sendiri, pihak keluarga pun sudah sering membujuk untuk tinggal bersamanya. Tapi Ipin tidak mau, sering juga Ipin menemui bapaknya yang tinggal di saudaranya yang masih satu desa," ujar Lesto dalam keterangannya.
Untuk sementara, lanjut Lesto, pihak Pemerintah Desa Sekarwangi akan membuatkan KK dan KTP dan akan melaporkan ke pihak-pihak terkait untuk dikoordinasikan agar mendapatkan perhatian.
Editor: Asep Supiandi