Sepekan Terakhir Minyak Goreng Curah Langka di KBB, Ini penyebabnya

BANDUNG BARAT, iNews.id - Keberadaan minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Bandung Barat (KBB), langka dan sulit didapatkan. Kondisi ini terjadi karena tingginya permintaan masyarakat, sedangkan pasokan minim.
Permintaan minyak goreng curah ini, meningkat mulai terjadi pascakenaikan harga minyak goreng kemasan setelah pemerintah mencabut subsidi satu harga. Akibatnya minyak goreng kemasan semula Rp14.000 per liter, kini menjadi Rp24.000 per liter.
Hal itu yang membuat masyarakat menjerit sehingga banyak yang akhirnya beralih ke minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000-Rp14.500 per liter. Namun akibat tingginya permintaan, harga minyak jenis ini pun sekarang naik menjadi Rp18.000 per liter.
"Sekarang masyarakat banyak yang nyari minyak goreng curah, makanya harganya juga jadi naik karena pembeli banyak tapi stoknya sedikit," kata Samsi (27), pedagang di Pasar Panorama Lembang, Kamis (24/3/2022).
Menurut Samsi, kondisi itu sudah terjadi dalam seminggu terakhir setelah harga minyak goreng kemasan naik drastis. Namun saat ini ketersediaannya menipis lantaran tidak adanya pasokan dari distributor maupun agen. Sehingga kondisi saat ini kebalikan dari saat minyak goreng kemasan murah.
Rata-rata pedagang di Pasar Panorama, Lembang, kini hanya menerima pasokan 50 kilogram minyak curah. Sebaliknya, minyak goreng kemasan cukup melimpah di pasar tetapi harganya lebih mahal sehingga hanya kalangan tertentu saja yang beli. Sementara untuk pedagang gorengan kebanyakan memilih minyak curah.
"Kasian ke pedagang kecil seperti pedagang makanan dan penjual goreng, karena kalau beli minyak goreng kemasan keuntungan mereka gak ada, kecuali kalau berani naikin harga, tapi pasti konsumen keberatan," ujarnya.
Samsi sempat mendapat informasi dari Disperindag KBB akan ada minyak curah dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang dijual ke pedagang di pasar tradisional. Tapi sampai sekarang rencana tersebut belum juga terlaksana.
Padahal sebentar lagi akan memasuki bulan puasa sehingga pasti banyak masyarakat yang mencari minyak goreng curah. "Semoga saja menjelang bulan suci Ramadan nanti harga-harga kembali normal, khususnya minyak goreng yang sudah beberapa bulan ini harganya sangat memberatkan," tutur Samsi.
Editor: Agus Warsudi