Sejarah Makam Dawa, Terkait Perang antara Kesultanan Cirebon dengan Kerajaan Galuh

Galuh Timur di Brebes
Keberadaan situs makam dawa di Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, diduga kuat berkaitan dengan makam dawa di Dukuh Makam Dawa RT 06/02, Desa Galuh Tmur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Makam dawa di Galuh Timur berukuran 7 x 4 meter. Makam ini banyak dikunjungi para peziarah setiap Selasa dan Jumat Kliwon.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, terdapat dua versi tentang tokoh yang dimakamkan di makam dawa di Kabupaten Brebes, Jateng ini.
Masyarakat ada yang meyakini bahwa makam dawa adalah petilasan dari Syekh Bayanilah. Sedangkan versi lain merupakan Makam Dharmawangsa alias Raden Raksamuka.
Sejarah singkat Syeh Bayanilah adalah penyiar agama Islam khususnya di wilayah Galuh Timur. Dia merupakan paman dari Syekh Sayid Ahmad, menantu Prabu Siliwangi.
Sedangkan sebagian lagi percaya bahwa itu adalah makam Raden Raksamuka atau Dharmawangsa, Raja ke-4 di Galuh Timur. Untuk raja pertama bernama Dharmagati, kedua Dharmayuda/Bandayuda, ketiga Dharmaguna, dan yang kelima adalah Kertawangsa.
Semua raja tersebut merupakan keturunan dari Raden Surawisesa dari Ciamis, Kerajaan Padjajaran. Selanjutnya, di Galuh Timur ada dua tokoh setelah runtuhnya kerajaan, yaitu Ranajaya (Lurah pertama Galuh Timur dan yang kedua Mangkujaya, dimakamkan di Dukuh Kalipucung.
Itulah sejarah Makam Dawa di Cirebon yang perlu diketahui generasi muda agar lebih mencintai peninggalan leluhur.
Editor: Agus Warsudi