get app
inews
Aa Text
Read Next : Asyik Nyabu, WNA asal Malaysia Ditangkap Petugas Imigrasi di Cirebon

Sejarah Makam Dawa, Terkait Perang antara Kesultanan Cirebon dengan Kerajaan Galuh

Kamis, 02 Februari 2023 - 12:27:00 WIB
Sejarah Makam Dawa, Terkait Perang antara Kesultanan Cirebon dengan Kerajaan Galuh
Makam Dawa di Desa Getasan Lor, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. (FOTO: ISTIMEWA/YOUTUBE)

BANDUNG, iNews.id - Sejarah Makam Dawa di Cirebon, Jawa Barat menarik diulas. Cirebon tidak saja dikenal sebagai Kota Wali, tapi juga Kota Sejuta Situs. Tempat-tempat bersejarah terkait perkembangan kota ini bertebaran di semua kecamatan di Kota dan Kabupaten Cirebon.

Sebut saja, Keraton Kacirebonan, Kanoman, dan Kasepuhan. Selain itu, di kota ini juga terdapat sejumlah makam dan petilasan yang diyakini telah ada sejak ratusan tahun lalu, saat Kesultanan Cirebon dipimpin Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Dikutip dari berbagai sumber, Kesultanan Cirebon berjaya selama tiga abad, dari abad ke-15 hingga 16. Cirebon merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antarpulau. Lokasinya di pantai utara pulau Jawa.

Kesultanan Cirebon didirikan di Dalem Agung Pakungwati sebagai pusat pemerintahan. Letak Dalem Agung Pakungwati sekarang menjadi Keraton Kasepuhan.

Kesultanan Cirebon erat kaitannya dengan sosok Sunan Gunung Jati yang dikenal sebagai salah satu dari sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Lampung dan Jawa bagian barat.

Kesultanan Cirebon bertahan selama 3 abad, sejak Walangsungsang sebagai Sri Mangana atau penguasa Cirebon pada 1430 hingga kisruh kekuasaan akibat kosongnya posisi Sultan Cirebon sepeninggal Sultan Abdul Karim pada 1677.

Pengaruh Mataram masa Amangkurat I dan kedekatan sebagian keluarga Kesultanan Cirebon dengan Belanda menyebabkan perlahan kekuasaan Cirebon akhirnya runtuh. Selama masa jayanya, Kesultanan Cirebon menaklukkan beberapa kerajaan lain di Jawa Barat. Salah satunya, Kerajaan Galuh.

Dari sinilah makam dawa (Bahasa Jawa: panjang) di Desa Getasan Lor, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, bermula

Sejarah Makam Dawa

Makam Dawa di Desa Getasan Lor, Depok, Cirebon bukan berisi jasad manusia, melainkan senjata rampasan perang. (FOTO: istimewa/YouTube)
Makam Dawa di Desa Getasan Lor, Depok, Cirebon bukan berisi jasad manusia, melainkan senjata rampasan perang. (FOTO: istimewa/YouTube)

Situs makam dawa adalah tempat sidang atau musyawarah pasukan Kesultanan Cirebon pada 1528. Di sini terjadi perang sengit antara Kesultanan Cirebon dengan pasukan Kerajaan Galuh.

Perang itu terkenal dengan sebutan Palagan Gunung Gundul. Pasukan Cirebon dipimpin oleh Pangeran Cakrabuana dan pasukan Kerajaan Galuh di bawah komando Prabu Cakraningrat dan Senopati Arya Kiban.  

Peperangan sengit tersebut dimenangkan oleh pasukan Kesultanan Cirebon. Sebagian besar senjata rampasan perang dari Kerajaan Galuh dikubur.

Tombak, keris, dan pedang dikuburkan dalam sebuah makam berukuran 2,5 meter. Karena itu, makam tersebut diberi nama makam panjang atau dawa. Jadi di makam itu bukan berisi jasad manusia, tetapi senjata.

Sementara, luas situs makam dawa 800 meter persegi. Terdapat bangunan kurang lebih seluas 16 meter persegi. Tanah situs itu milik pemerintah Desa Getasan Lor, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut