Sejarah Kerajaan Sunda dan Peninggalannya, Eksis sejak Pamor Tarumanagara Pudar
Mereka terpaksa mengungsi karena Kerajaan Palawa dan Salankayana diserang oleh Maharaja Gupta dari Kerajaan Magada. Mereka datang untuk meminta perlindungan kepada Raja Dewawarman VIII, penguasa Salakanagara.
Permukiman para pengungsi dari India itu diberi nama Tarumadesya. Artinya, desa di tepi Sungai Citarum. Ternyata, Tarumadesya berkembang pesat, sehingga Jayasingawarman membentuk kerajaan yang dinamakan Tarumanagara atau Kerajaan Tarum pada awal abad IV Masehi.
Setelah ratusan tahun berkuasa, kejayaan Tarumanagara pun pudar saat dipimpin oleh Raja Linggawarman. Saat menjadi Raja Tarumanagara, Linggawarman yang menikah dengan Déwi Ganggasari, tidak memiliki putra pewaris takhta. Dia hanya memiliki dua putri, yaitu Manasih dan Sobakancana.
Putri bungsunya, Sobakancana menjadi istri Dapunta Hyang Sri Janayasa, pendiri Kerajaan Sriwijaya). Sedangkan Manasih, putri sulung, menikah dengan Tarusbawa, bangsawan Sunda yang kemudian menggantikan Linggawarman pada 669.
Saat Tarumanaga dipimpin Tarusbawa antara 669-723 Masehi, Tarumanagara diganti menjadi Kerajaan Sunda pada 670. Sejak saat itu lah nama Tarumanagara tenggelam berganti dengan Kerajaan Sunda.
Para pakar menyimpulkan, Tarumanagara tidak runtuh, tetapi berganti nama saja. Kekuasaan kerajaan Sunda meluas ke dataran tinggi di timur, masih dalam wilayah Jawa bagian barat.
Editor: Agus Warsudi