Sejarah Asal Usul Kota Bandung, Berawal dari Terbendungnya Sungai Citarum
BANDUNG, Inews.id - Kota Bandung, Ibu Kota Jawa Barat ini memiliki sejarah asal usul. Bandung yang terkenal kaya objek wisata dan kuliner ini, tak lepas dari kekayaan alam nan indah.
Sebut saja, Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu dan kawasan wisata Lembang. Sedangkan di selatan, Bandung memiliki keindahan alam nan sejuk. Seperti kawasan Ciwidey. Gugusan pegunungan dengan perkebunan teh membuat destinasi wisata di kawasan ini dikenal luas.
Sejarah asal usul nama Bandung dikutip dari website resmi Diskominfo Kota Bandung, berasal dari kata 'bendung' atau 'bendungan'. Kata 'bendung' ini berasal dari peristiwa terbendungnya Sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Parahu.
Air Sungai Citarum yang terbendung tersebut menggenangi kawasan sejauh lebih kurang 60 kilometer (km), membentang dari Padalarang hingga Cicalengka. Kemudian dari Padalarang ke Soreang sejauh 30 kilometer.
Bendungan ini ini menjadi telaga raksasa yang kemudian dikenal dengan sebutan 'Danau Bandung' atau 'Danau Bandung Purba'. Seiring berjalannya waktu, air Danau Bandung Purba ini surut dan meninggalkan hamparan tanah subur.
Jika dilihat secara geografis, Bandung seperti berada di cekungan yang dikelilingi gugusan pegunungan di seluruh penjuru mata angin. Karenanya, dikenal istilah 'Bandung dilingkung ku gunung' (Bandung dikelilingi gunung).
Rata-rata tinggi gunung baik selatan, utara, timur, maupun barat lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Gunung tertinggi yang menjadi 'pagar' kawasan Bandung Raya adalah Gunung Patuha di selatan Bandung. Gunung Patuha memiliki ketinggian 2.434 mdpl.
Di bekas daerah danau tersebut, berdirilah empat pusat pemerintahan, yaitu Kota/Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Cimahi. Sementara, Kota Bandung dan Cimahi berada di tengah-tengah wilayah administratif Kabupaten Bandung yang membentang dari selatan, utara, barat, hingga timur.
Cerita terbentuknya cekungan bandung dari sebuah danau tak bisa dilepaskan dari legenda Empu Wasesa yang memiliki seorang putri dan dua murid bernama Wira dan Jaka. Kedua murid ini kemudian berebut putri sang guru.
Karena tidak mau mengecewakan keduanya, Empu Wasesa pun membuat sayembara untuk menghentikan lava Gunung Tangkuban Perahu. Hingga akhirnya Wira membendung Sungai Citarum hingga membuat genangan danau purba. Danau ini lama kelamaan surut dan ditinggali masyarakat hingga saat ini.
Sementara perspektif lain mengatakan, kata Bandung berasal dari nama sebuah kendaraan air yang digunakan Bupati Bandung RA Wiranatakusumah II. Kendaraan tersebut terdiri atas dua perahu yang diikat berdampingan, disebut sebagai perahu bandung.
Saat itu, RA Wiranatakusumah II melayari Citarum dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibu kota yang lama di Dayeuhkolot.
Editor: Agus Warsudi