Sambil Menangis, Ibu Ini Cerita Keponakannya Jadi Korban Kecelakaan MV Barokah Jaya
INDRAMAYU, iNews.id - Evi, warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kendanghaur, Kabupaten Indramayu tak kuasa menahan tangis saat menceritakan nasib keponakannya, Alfa (18), jadi korban kecelakan MV Barokah Jaya. Sampai saat ini, korban Alfa yang masih sekolah di salah satu SMA di Indramayu itu, belum ditemukan.
Evi bersama keluarga anak buah kapal (ABK) MV Barokah Jaya yang tertabrak kapal pengangkut minyak mentah MV Habco Pioneer, mendatangi pokso pencarian Polairud Polres Indramayu, Kamis (8/4/2021).
"Keponakan saya jadi ABK untuk mengisi libur sekolah, SMA. Sampai sekarang hilang di tengah laut dan di hari keenam belum ditemukan," kata Evi sambil menangis.
Evi mendatangi posko pencarian untuk mencari informasi keberadaan keponakannya itu. Selain Evi, kecemasan juga menghantui keluarga ABK lainnya.
Sampai saat ini, tim search and rescue (SAR) gabungan baru menemukan 15 ABK selamat dan 4 ditemukan meninggal dunia. Sedangkan 13 ABK MV Barokah Jaya masih dalam pencarian.
Evi mengemukakan, keponakanya itu berangkat melaut menjadi ABK bersama bapaknya yang merupakan seorang nelayan. Nahas kecelakaan maut terjadi menimpa bapak dan anak. "Bapaknya ditemukan dalam keadaan selamat, tapi Alfa belum ketemu," ujarnya sambil mengusap air mata.
Pencarian 13 korban dilakukan oleh tim SAR gabungan dengan menyisir perairan Indramayu. Sementara itu, pihak keluarga masih berharap 13 ABK MV Barokah Jaya dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan kapal terjadi di perairan Indramayu atau berjarak sekitar 60 mil dari Pelabuhan Eretan. Kapal MV Barokah Jaya yang mengangkut 32 ABK pecah lalu karam.
Sebanyak 15 ABK berhasil diselamatkan, sedangkan 17 ABK sempat hilang. Namun setelah digelar operasi pencarian, empat ABK ditemukan meninggal dunia. Tersisa 13 ABK MV Barokah Jaya yang masih dalam pencarian.
Tim SAR gabungan menggelar operasi pencarian terhadap 13 anak buah kapal (ABK) MV Barokah Jaya. Selain memperluas area pencarian, tim juga menambah jumlah alat utama dengan rencana operasi yang disusun berdasarkan SAR Map Prediction.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung Deden Ridwansah mengatakan, tujuh kapal dikerahkan untuk mencari para korban. Sektor 1, KP Parkit, KM Tunggal Jaya, dan KM Damar Lautsco melakukan penyisiran dengan luas area pencarian 118 Nanometer (NM). Tim telah bertolak dari Pelabuhan Eretan sejak pukul 05.00 WIB.
Sektor 2, KN SAR Wisnu melakukan pencarian dengan luas area pencarian 118 NM sejak pukul 06.00 WIB. Sektor 3 KRI Teluk Bintuni melakukan pencarian dengan luas area pencarian 118 NM.
Sektor 4 KRI Cucut melakukan penyisiran dengan luas area 118 NM dan sektor 5 RIB 01 Bandung melakukan penyisiran dengan luas area pencarian 89 NM.
Empat korban meninggal yang ditemukan antara lain:
1. Leman (71) warga Parean, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu
2. Toreon (80) warga Pagirikan, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu
3. Misja (43) Blok Song Rt 001/004 Desa Pabean, Kecamatan Udik, Kabupaten Indramayu
4. Satu korban masih diidentifikasi di RS Bhayangkara Losarang, Indramayu.
Data ABK yang masih dalam pencarian sebanyak 13 orang dan 1 orang belum teridentifikasi yaitu:
1. H Toir
2. Soleh
3. Iman Bojol
4. Tapno cilik
5. Ali
6. Sapeni
7. Abdul
8. Alfa
9. Hadi (Eka)
10. Empo
11. Iyas
12. Tara
13. Danus
14 . Nandar
Unsur SAR yang terlibat dalam operasi pencarian antara lain, Basarnas Bandung, Basarnas Jakarta, BSG, Lanal Cirebon, Polres Indramayu, Ditpolair Polda Jabar, Koarmabar, Ditpolair Mabes Polri, DVI Polda Jabar, BPBD Indramayu, Dinkes Indramayu, Dinas Perikanana dan Kelautan Indramayu, RS Bhayangkara, UPP/Syahbandar Indramayu, Satpolair Indramayu, dan Satpolair Polresta Cirebon.
Kemudian, HNSI Indramayu, OI Crisis Center Indramayu, Tagana, PMI Indramayu, IEA, Mapaksinu, FKAM, OCC UPW Indramayu, Satguna DT, MAP, BMC, Gadamuusa, Volunteer Gunung, Remar 86, Himspa YPK Panjangbala, PAUD Indramayu, Penikmat Alam, SKIN Indramayu, KRI Indramayu, MIB, SIGMA, dan Barometer Center (BMC).
Editor: Agus Warsudi