Rizky Remaja Bandung Diduga Korban TPPO Beri Klarifikasi, Netizen Curiga Gesturnya Janggal!
Ayahnya, Dedi Solehudin, mengungkapkan bahwa Rizky berangkat pada 26 Oktober 2025 setelah mengaku mendapat kontrak bermain bola.
“Anak saya bilang ada kontrak main bola di Medan. Tanggal 26 Oktober dia berangkat, dijemput pakai travel dari sini, terus dibawa ke Jakarta. Dari Jakarta baru ke Medan,” katanya.
Namun dari Medan, Rizky justru diterbangkan ke Malaysia lalu dipindahkan ke Kamboja tanpa sepengetahuan keluarga.
“Dia diiming-imingi main bola. Ternyata itu jebakan,” ujar Dedi.
Dedi menjelaskan bahwa putranya memang aktif bermain sepak bola, pernah ikut Diklat Persib, dan menjadi penjaga gawang di SSB lokal. Namun harapan masa depannya terputus setelah mengetahui dirinya direkrut melalui akun Facebook.
Keluarga baru sadar terjadi hal yang tidak wajar ketika Rizky menghubungi mereka dan mengaku dijebak.
“Dia bilang, ‘Pak, Aa dijebak.’ Katanya dia direkrut dari Facebook,” ujar Dedi.
Begitu tiba di Kamboja, kondisi Rizky semakin memprihatinkan. Dia dipaksa bekerja mencari nomor telepon orang kaya di China. Jika gagal memenuhi target harian, dia dihukum secara fisik.
“Anak saya disiksa tiap hari. Sehari harus dapat target 20 cari nomor orang China yang kaya. Kalau enggak dapat, dia dipukul suruh push up terus dipaksa mengangkat galon dari lantai satu ke lantai sepuluh sebagai hukuman,” katanya.
Keluarga juga mengaku kesulitan menghubungi pelaku yang membawa Rizky. Mereka memohon bantuan pemerintah agar proses pemulangan dipercepat.
Sang nenek, Imas Siti Rohanah, turut membenarkan bahwa keluarganya sempat percaya Rizky akan mengikuti seleksi klub profesional di Medan. Dia menyebut cucunya sudah aktif bermain bola sejak kecil dan pernah bergabung dengan sejumlah SSB.
“Kami hanya ingin cucu kami cepat dipulangkan dalam keadaan sehat,” ujarnya.
Editor: Donald Karouw