Ridwan Kamil Lahirkan Coletot, Camilan Kolaborasi Khas Sunda dan Jawa
GKR Bendara mengatakan, puas dengan hasil inovasi makanan yang diberi nama coletot tersebut. Senada dengan Ridwan Kamil, dia pun menyebut coletot cocok dengan lidah orang Indonesia.
Putri bungsu atau anak kelima dari pasangan Sri Sultan Hamengkubuwono X dan GKR Hemas itu bahkan meminta porsi tambahan. "Saya kasih nilai 9,5 kalau ada porsi tambahan,” kata GKR Bendara seraya tertawa.
Sementara itu, Chef Hardian Eko Nurseto mengatakan, terciptanya coletot dilatarbelakangi ide untuk menggabungkan dua kebudayaan. Di sisi lain, dia ingin mengenalkan kembali potensi olahan makanan fermentasi.
"Melalui singkong, nenek moyang kita itu mengembangkan teknologi fermentasi untuk mengolah makanan. Nah, si teknologi fermentasi ini kita bisa lihat tergantung sama kebudayaannya. Di Sunda itu jadinya peyeum, sama-sama singkong deh difermentasi jadi peyeum. Di jogja jadinya gatot," kata Chef Hardian Eko Nurseto.
"Nah saya coba blend-kan dua kebudayaan itu. Citarasa gatot ini kan kenyal ya, sementara peyeum itu manis, tapi empuk. Saat disatukan, ada tekstur yang menarik gitu. Jadi selain tekstur ada empuk, ada kenyal. Lalu saya bikin semprong di atasnya, itu juga untuk ngasih tekstur lain di hidangan ini. Es krim ada untuk memberikan keseimbangan rasa," ujar dia.
Editor: Agus Warsudi