Ratusan Monyet Turun dari Gunung Galunggung Tasikmalaya, Serang Warung Warga

TASIKMALAYA, iNews.id - Ratusan monyet yang diduga kelaparan, turun dari objek wisata Cipanas, Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Satwa tersebut menyerang kios-kios warung dan mengambil makanan milik para pedagang.
Akibatnya sejumlah pedagang mengalami kerugian jutaan rupiah akibat banyak makanan yang kedaluarsa dan barang dagangan diambil kawakan monyet liar.
Sudah satu bulan lebih objek wisata Cipanas Gunung Galunggung yang berada di Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya dan warung-warung pedagang di sekitarnya, tutup selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Meskipun Kabupaten Tasikmalaya saat ini menerapkan PPKM level 2, namun hingga saaat ini objek wisata Cipanas Gunung Galunggung belum dibuka. Pertimbangannya, Pemkab Tasikmalaya khawatir pembukaan objek wisata akan memicu peningkatan kasus Covid-19.
Suasana di objek wisata itu terlihat sepi. Hampir semua kios warung tutup selama PPKM. Penutupan objek wisata cipanas gunung galunggung selama massa PPKM, membuat ratusan monyet kelaparan sehingga turun dari hutan dan gunung. Mereka menyerbu kios-kios milik para pedagang.
Seperti terlihat dalam video amatir, monyet-monyet liar itu berusaha membongkar bagian atap kios pedagang makanan. Bukan hanya satu, tapi ratusan monyet duduk di atas atap kios.
"Monyet-monyet yang menyerang dan membongkar kios warung milik pedagang ini diduga kelaparan karena biasanya mereka sering mendapatkan makanan dari para pengunjung objek wisata Cipanas Gunung Galungung. Namun sejak pemberlakuan PPKM dan objek wisata tutup, mereka tidak lagi mendapatkan makanan dari pengunjung," kata Undang, pemilik kios di objek wisata Cipanas Galunggung.
Undang menyatakan, lima warung yang dibongkar kawanan monyet. Saat pemiliknya datang untuk melihat kondisi kios, kawanan monyet masih berada di dalamnya. Biasanya kawanan monyet menyerang sore hari saat suasana sudah sepi.
"Uuntuk mengusir kawanan monyet yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan di kawasan Gunung Galunggung ini, para pedagang mengunakan kayu atau ditakut-takuti dengan senjata angin," ujar Undang.
Para pedagang, tutur Undang, berharap objek wisata bisa kembali dibuka. Selama ditutup, para pemilik kios menganggur dan tak memiliki penghasilan lain.
"Bahkan kami terpaksa meminjam (berutang) kepada orang lain untuk kehidupan sehari hari. Kerugian yang dialami oleh pedagang yang kiosnya dibongkar oleh kawanan monyet sekitar Rp5 jutaan," tutur Undang.
Sementara itu, Cluster Manager Objek Wisata Gunung Galunggung Dudung Suhaeri mengatakan, hingga saat ini objek wisata Gunung Galunggung masih ditutup. Selama penutupan, pengelola hanya melakukan perawatan dan menyemprotkan disinfektan.
"Saat ini memang Kabupaten Tasikmalaya sudah level 2. Namun kami belum buka karena mengikuti kebijakan dari pemrintah daerah (Pemkab Tasikmalaya)," kata Dudung Suhaeri.
Dudung juga berharap objek wisata segera dibuka. Sebab, akibat penutupan, pengelola objek wisata Cipanas mengalami kerugian cukup besar, Rp170 juta per hari.
Editor: Agus Warsudi