Program TPST Rp20 Miliar Ditolak Warga Cilame KBB, DLH Sampaikan ke DPRD dan ISWMP
BANDUNG BARAT, iNews.id - Penolakan warga atas rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kampung Cikupa RW 15, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, menjadi tantangan bagi Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB langsung melakukan langkah-langkah lanjutan.
Rencananya DLH KBB akan menyampaikan penolakan itu ke Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Program (ISWMP) yang ada di bawah naungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves).
"Aspirasi masyarakat (penolakan) sudah kami tampung dan disampaikan ke DPRD serta ke ISWMP, karena ini program mereka yang ada di bawah Kemenkomarves," tutur Kepala Bidang Kebersihan, DLH, KBB, Didit Lidia, Kamis (11/8/2022).
Pihaknya tidak bisa langsung memberikan keputusan, makanya aspirasi yang disampaikan warga khususnya di Kampung Cikupa, Cilame, terlebih dahulu diakomodir untuk diteruskan ke pencetus program. Terlebih ini adalah proyek nasional yang anggarannya bantuan dari bank dunia (world bank).
Terkait penolakan dari warga, dia menilai karena disebabkan kurang pahamnya masyarakat akan perbedaan antara TPST dan TPA. Mereka masih mengira proyek tersebut adalah tempat pembuangan sampah akhir seperti di kawasan Sarimukti, Cipatat, yang bakal berdampak negatif ke lingkungan.
"Image TPST di masyarakat disamakan dengan TPA Sarimukti yakni kumuh dan bau, berdampak terhadap polusi udara dan air. Padahal PTST adalah tempat pengelolaan sampah terpadu yang tidak akan menimbulkan dampak negatif seperti TPA," ujarnya.
Proyek tersebut merupakan bagian dari program ISWMP yang digagas untuk peningkatan pengelolaan sampah di kota metropolitan dan skala regional, serta DAS Citarum. Di Jawa Barat, proyek ini dilaksanakan di delapan kabupaten/kota salah satunya di KBB yakni berupa TPST di Kecamatan Ngamprah.
"Proyek TPST didanai bank dunia dengan anggaran Rp20 miliar dan akan dibangun Oktober 2022 dengan harapan di akhir tahun beres. Konsepnya one day one service, jadi tidak akan ada buangan sampah tersisa yang bisa menimbulkan bau," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi