Polres Sukabumi Kota Rangkul Geng Motor lewat Rumah Kreatif Milenial
SUKABUMI, iNews.id – Polres Sukabumi Kota membangun Rumah Kreatif Milenial (RKM) sebagai upaya untuk meredam maraknya aksi geng motor di kota Sukabumi, Jawa Barat. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya pendekatan persuasif terhadap anak-anak geng motor tersebut lewat peningkatan skill dan pendekatan agama.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni mengatakan, latar belakang anak-anak yang tergabung dalam geng motor di Kota Sukabumi, biasanya berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu, broken home, atau karena orang tuanya sudah tidak lengkap. Mereka rata-rata anak-anak berusia 12-18 tahun.
“Karena itu, kami ingin memecahkan masalah hukum dan sosial ini dari hulunya, tidak hanya dari sisi represif. Tapi juga dari preemtif. Makanya saya mendirikan Rumah Kreatif Milenial Polres Sukabumi Kota. Kami memberikan mereka pelatihan kewirausahaan untuk anak-anak itu agar mereka bisa kreatif, punya inovasi, dan berkegiatan positif,” ujar AKBP Sumarni di Sukabumi.
Selama setahun ini bertugas di Polres Sukabumi Kota sejak menggantikan menggantikan AKBP Wisnu Prabowo pada Mei 2020, ujar AKBP Sumarni, banyak sekali kejahatan dan tindak pidana yang di dalamnya melibatkan anak-anak geng motor. Mereka berawal membawa senjata tajam, kemudian ada tindakan saling balas dendam, ada juga yang tidak masalah. Jadi, mereka melukai masyarakat tak berdosa.
“Mereka ingin menunjukkan show force di jalanan, main bacok dan terus kabur meninggal korbannya. Sungguh, miris banget melihat keadaan seperti itu. Kenapa anak-anak muda yang harusnya belajar dan punya sifat idealis, disiplin, dan sebagainya, malah berkelakuan seperti kriminal. Makanya, kami mencoba menyentuh aspek-aspek kehidupannya. Salah satunya dari sisi ekonomi dan sosial,” ujar AKBP Sumarni yang pernah bertugas di KPK selama empat tahun sampai 2015.
AKBP Sumarni menuturkan, untuk merangkul dan membina anak-anak geng motor tersebut, pihaknya berusaha mengakomodir mereka, menjadikan mereka keluarga, serta membina perilaku mereka yang kurang santun.
Karena itu, Polres Sukabumi Kota melakukan pembinaan melalui Bimas Polres Sukabumi Kota yang bekerja sama dengan tokoh ulama di Sukabumi. Salah satunya adalah melibatkan KH M Fajar Laksana, tokoh ulama sekaligus Ketua II MUI Kota Sukabumi. Lewat sentuhan Kiai Fajar itulah anak-anak geng motor mendapat pendidikan agama dan pendidikan moral.
Menurut AKBP Sumarni, setelah melewati fase itu, anak-anak geng motor tersebut kemudian mendapatkan pelatihan kewirausahaan seperti pelatihan jumputan, batik ekoprint, membuat telor asin, membuat sablon kaos, barista kopi, dan membuat makan minum. Bahkan, ada pula yang mendalami seni budaya seperti tari.
Secara keseluruhan anak-anak geng motor binaan Polres Sukabumi Kota itu terdiri dari tiga gelombang di mana gelombang pertama berjumlah 30 orang, gelombang kedua 30 orang, dan gelombang ketiga 40 orang.
Untuk pelatihan anak-anak geng motor itu, Polres Sukabumi Kota juga mendatangkan mentor pengrajin jumputan dari Yogyakarta dan juga salah satu anggota Dekranas Pusat.
“Alhamdulillah, produknya bagus-bagus dan kita pamerkan baik di offline maupun di online. Kami juga buat pasar online untuk menampung produk-produk mereka selain pelaku UMKM di Sukabumi. Kami melakukan beberapa kali pameran, market place, RKM, dan hotel-hotel. Banyak yang bilang produk mereka bagus-bagus. Ternyata kreativitas mereka tidak kalah dari yang lain. Makanya, perlu sentuhan dan perlu wadah yang bisa mengakomodir. Selama kita bina, tidak satu pun dari mereka yang bentrok,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Sukabumi Dadang Kuswandi menyambut baik upaya pembinaan yang dilakukan Polres Sukabumi Kota terhadap anak-anak geng motor tersebut. Karena itu, dia merelakan salah satu tempat di Aku Cantik Villa miliknya untuk dijadikan Rumah Kreatif Milenial.
“Program seperti itu harus kita dukung demi keamanan di Sukabumi. Makanya, saya sangat senang tempat saya bisa menjadi lokasi Rumah Kreatif Milenial yang menjadi wadah kreatifivitas anak-anak muda Sukabumi, termasuk para mantan geng motor,” ujar Dadang. Kastolani Marzuki
Editor: Agus Warsudi