Polman Bandung Bakal Buka Kampus di Majalengka, Dukung Metropolitan Rebana
BANDUNG, iNews.id - Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung berencana membuka kampus II di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Rencana pembukaan pendidikan vokasi ini sejalan program pengembangan kawasan metropolitan Rebana (Kota/Kabupaten Cirebon, Sumedang, Majalengka, Subang, Indramayu, dan Kuningan).
Direktur Polman Bandung Mohammad Nurdin mengatakan, Polman Bandung sebagai perguruan tinggi vokasi tertua di Indonesia akan terus mewujudkan impian dan berkiprah lebih besar dalam dunia pendidikan. Terutama pada pendidikan vokasi dengan rencana pembukaan Kampus-II Polman Bandung di Kabupaten Majalengka.
"Dengan Kampus-II Polman Bandung di Kabupaten Majalengka, diharapkan dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat dalam pengembangan industri manufaktur maupun non-manufaktur dengan teknologi manufaktur yang dikuasai," kata Direktur Polman Bandung pada Wisuda ke XLIII bagi lulusan program Diploma III (Ahli Madya) dan ke XIX (19) bagi program Diploma IV (Sarjana Terapan).
Menurut Mohammad Nurdin, pembukaan kampus II sejalan dengan rencana pemerintah provinsi Jawa Barat yang akan mengembangkan kawasan Kabupaten Majalengka dan sekitarnya menjadi kawasan Metropolitan Rebana.
"Kami juga memandang perlu untuk mengembangkan Program Studi di bidang Teknologi Manufaktur 4.0, Teknologi Rekayasa Manufaktur Maritim dan juga Bidang Ekonomi Kreatif," ujar Mohammad Nurdin.
Sebagai perguruan tinggi, tutur Mohammad Nurdin, Polman Bandung tak pernah berhenti berkontribusi bagi peradaban manusia. Seperti pada wisuda tahun 2021 Politeknik Manufaktur Bandung mengusung tema “To advance the quality and evolve the society by developing technology and innovation (Untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas masyarakat melalui kemajuan inovasi teknologi)”.
Direktur Polman Bandung menuturkan, tema pada wisuda tersebut mendorong mahasiswa dan lulusan untuk dapat berperan aktif dalam mengatasi paradigma dari kemajuan revolusi industri 4.0.
"Saat ini lulusan vokasi yang notabene sangat dekat dengah kebutuhan industri, dituntut untuk dapat lebih memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang kompleks, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif," ujar Direktur Polman Bandung.
Ketersedian teknologi tinggi dengan tren otomasi dan pertukaran data masa revolusi industri 4.0, kata Mohammad Nurdin, akan membuat tatanan kehidupan menjadi penuh gejolak, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas.
"Dengan hadirnya konsep society 5.0 dapat menjadi solusi akan hal tersebut. Prinsipnya yaitu dengan memposisikan mahasiswa dan lulusan Polman Bandung sebagai pusat dari perkembangan teknologi serta mendasarkan pada peranan manusia itu sendiri bersama teknologi yang sudah tercipta," ucap Mohammad Nurdin.
"Sehingga keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan penyelesaian masalah sosial dapat terselesaikan melalui sistem yang terhubung satu sama lain," ujarnya.
Polman Bandung, tutur dia, selama ini menyebabkan model pendidikan berbasis keindustrian dalam 2 model pendidikan, yaitu pendidikan berbasis produksi yang secara umum lebih dikenal sebagai teaching factory dan program kooperatif magang di industri selama satu semester.
Pada model pendidikan berbasis produksi ini dilaksanakan dengan cara mendatangkan produk dari industri untuk dijadikan media latihan bagi mahasiswa dan hasilnya harus memenuhi standar kualitas, harga dan waktu penyelesaian yang ditetapkan bersama dengan pihak industri, QCD.
Kedua model pendidikan tersebut merupakan hasil karya inovatif para dosen Polman Bandung sejak tahun 1990an yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli di bidang manufaktur yang sesuai dengan kebutuhan akan tenaga ahli di Industri.
"Pendidikan selama tiga hingga empat tahun yang telah dijalani wisudawan dengan disiplin ketat di Polman-Bandung ini diyakini dapat menjadi landasan pembentukan karakter lulusan yang unggul secara komparatif. Dampak dari pendidikan tersebut akan menjadi bekal wisudawan dalam menata kehidupan bersama masyarakat," tutur Direktur Polman.
Editor: Agus Warsudi