Petugas Pantarlih di Majalengka Hadapi Tantangan Medan Berat, Ini Kata KPU
MAJALENGKA, iNews.id - Petugas Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Majalengka menghadapi tantangan medan berat dalam melaksanakan tugas. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Majalengka menjamin, para petugas pantarlih mendapatkan perlindungan.
Ketua KPU Kabupaten Majalengka Agus Syuhada mengatakan, KPU pusat telah memberi proteksi kepada mereka ketika dalam tugas terjadi insiden.
Tantangan terberat, kata Ketua KPU Majalengka, dihadapi para petugas pantarlih yang bertugas di wilayah Majalengka selatan. Kondisi geografis Majalengka selatan yang merupakan dataran tinggi, memaksa mereka harus ekstra hati-hati dalam menjalankan tugas.
"Tantangan di lapangan yah, seperti menuruni tebing untuk sampai ke rumah pemilih. Satu rumah yang sekitarnya nggak ada (rumah) lagi. Ini banyak sekali di daerah pegunungan, terpencil," kata Agus sesuai melakukan monitoring coklit di Majalengka selatan, Kamis (23/2/2023).
Agus Syuhada menyatakan, sebagian besar wilayah Majalengka selatan memang memiliki tingkat rintangan besar. Seperti, Kecamatan Malausma, Lemahsugih, Banjaran, Argapura, dan Bantarujeg.
"Jadi daerah selatan rata-rata curam. Ini harus diantisipasi oleh pantarlih. Mudah-mudahan tidak terjadi kecelakaan saat bekerja," ujar Agus Syuhada.
Disinggung tentang perlindungan bagi para petugas pantarlih, Ketua KPU Majalengka menuturkan, KPU pusat menerbitkan aturan sebagai bentuk perlindungan. Jaminan itu bukan hanya untuk petugas pantarlih, tetapi juga PPK dan PPS.
"KPU RI telah menerbitkan keputusan KPU Nomor 59 tahun 2023 terkait pedoman teknis pemberian santunan kematian atau kecelakaan kerja. Jadi ketika ada yang saat bertugas mengalami insiden, ada santunan dari KPU RI. Kami juga tidak berharap ada insiden-insiden, tapi langkah antisipasi sudah dilakukan," tutur dia.
Arif Ryan, petugas pantarlih di Kecamatan Cikijing mengatakan, butuh perjuangan dalam menjalankan tugasnya. Perjuangannya akan semakin berat, ketika turun hujan.
"Harus melewati jalan setapak, permakaman hingga rawa-rawa. Karena rumahnya memang di tengah sawah. Kalau hujan, berlumpur," kata Arif Ryan.
Editor: Agus Warsudi