BOGOR, iNews.id - Tangga kesuksesan yang dirintis Titin Surtini pedagang pakaian asal Kabupaten Bogor ternyata penuh rintangan. Namun, Titin kini merasakan hasil kerja kerasnya. Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) itu sudah bisa investasi properti dari keuntungan berjualan pakaian.
Titin menuturkan, sudah 37 tahun terjun berwirausaha menjual pakaian di Pamijahan, Kabupaten Bogor. Di wilayah yang berada di kaki Gunung Salak itu dia harus menggembol pakaian untuk menjajakan dagangan dari pintu ke pintu. "Sejak 1987, sudah mulai usaha pakaian," kata Titin saat ditemui Inews, belum lama ini.
Usaha Keripik Basreng Maminom Semakin Berkembang Berkat KUR BRI
Titin memang belum menyewa ruko saat itu karena keterbatasan modal. Akan tetapi, dia menikmati pola pemasaran itu meskipun rasa lelah terkadang tidak bisa ditutupi.
Dingin udara pegunungan pun tidak menghilangkan semangatnya yang membara untuk mencapai sebuah kesuksesan. Pasalnya, dia yakin usaha itu dapat berkembang pesat.

Cerita Ibu Siti, Lepas dari Jerat Rentenir hingga Raih Mimpi bersama KUR BRI
Seiring berjalannya waktu, Titin bisa menyewa ruko di Pasar Parabakti, Desa Ciasmara, Kabupaten Pamijahan, Kabupaten Bogor. Saat itu usaha mengalami kemajuan dengan sudah memiliki pelanggan.
KUR BRI Bantu Usaha Naik Kelas
Titin tidak menampik usahanya makin berkembang karena memanfaatkan permodalan dari BRI, yakni lewat Kupedes (Kredit Umum Pedesaan). Tentunya sangat membantunya dalam membuat usaha naik kelas dari berkeliling dan kini bisa menetap.
"Pinjam BRI sekitar 30 tahun lalu. Itu awalnya Ep 1 jutaan. Sampai sekarang masing pinjam dan angkatnya Rp 100 jutaan," katanya.
Usahanya itu menjual pakaian mulai harga Rp 5 ribu sampai dengan Rp 400 ribuan itu kini sudah mampu melakukan investasi properti. Tentunya, dia sangat bahagian jerih payahnya dapat berbuah manis.
"Harga Rp5 ribu itu kaos kaki dan paling mahal bedcover. Kini saya nisa membeli tanah, rumah, dan lain-lainnya," ucapnya.
Editor: Kastolani Marzuki












