Pengasuh Ponpes di Rancabango Garut Akui Belasan Santri Terlibat Penganiayaan

"Selama ini dia takut. Waktu di kantor polisi, saya sampaikan pada anak saya ini dia akan dipindah sekolahnya, baru dia mengungkapkan semua perlakuan yang diterima dalam BAP polisi," ujarnya.
Menurut Neneng, keluarga hingga kini masih menunggu itikad baik dari pesantren untuk datang ke rumah mereka. Ia menyatakan bahwa pihaknya bersedia untuk mencabut laporan di kepolisian, bila pihak pesantren dengan baik-baik menyelesaikan persoalan tersebut.
"Kami siap cabut laporan, asal jelas dulu itikad baik dari pesantren ini apa. Minimal mereka datang ke rumah kami untuk menyelesaikan baik-baik, tapi ditunggu sejak Agustus hingga sekarang sama sekali tidak ada," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa penganiayaan terhadap AH oleh 16 santri yang merupakan teman satu asramanya terjadi pada akhir Juli 2022. Dalam penganiayaan itu, AH dipukuli dengan tangan kosong, sapu, ditendang dan diguyur air kotor.
Editor: Agus Warsudi