Pemkot Bandung Terima Hibah Aplikasi Kesehatan Terpadu dari Australia
BANDUNG, iNews.id - Pemerintah Kota Bandung menerima hibah aplikasi Sistem Elektronik Rujukan Terpadu (SEHAT) dari Dr Andrew Rochford, founder dan CEO DOCTA asal Sydney, Australia, Selasa (14/11/2017). Aplikasi kesehatan ini akan digunakan di 75 Puskesmas Kota Bandung.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, diterimanya hibah aplikasi kesehatan ini menjadi penting dalam memperbaiki komunikasi yang sering menjadi persoalan di tingkat puskesmas hingga rumah sakit. Menurut Emil, miskomunikasi itu terjadi kekhawatiran dokter yang ada di puskesmas sehingga pasien langsung dirujuk ke rumah sakit. Dengan adanya aplikasi canggih ini diharapkan kedepan dokter di puskesmas, bisa langsung berkonsultasi dengan 30.000 dokter yang sudah tergabung dalam aplikasi tersebut.
"Jadi dokter bisa konsultasi online tanpa harus ketemu fisik. Sehingga, dapat mengurangi miskomunikasi yang sering terjadi. Mudah-mudahan ini menjadi revolusi perbaikan pelayanan kesehatan di Kota Bandung, Jabar, atau Indonesia," kata Emil usai menghadiri Peluncuran Aplikasi Sehat di Gedung Serba Guna, Balaikota Bandung, Selasa(14/11/2017).
Emil menyebutkan, dengan adanya aplikasi ini diyakini dapat mengurangi biaya BPJS dan rumah sakit yang nilainya cukup besar. Sebab, pelayanan pasien bisa ditangani langsung ditingkat Puskesmas. Dia menjelaskan, aplikasi yang diberikan DOCTA kepada Kota Bandung ini jumlahnya sebanyak 150 unit bersama gadgetnya dan sudah digunakan dokter di 75 Puskesmas, kemudian sisanya diberikan kepada dokter spesialis yang siap bergabung.
Sementara itu, Fauder dan CEO DOCTA, Dr Andrew Rochford mengatakan, aplikasi ini telah digunakan di beberapa negara selain Australia. India menjadi salah satu negara yang menggunakan aplikasi tersebut. "Sekarang Bandung, Indonesia yang kami berikan untuk menggunakan aplikasi ini," ujar dia.
Menurut Andrew, aplikasi ini sangat aman dan mudah digunakan. Para dokter spesialis dan ahli yang sudah bergabung bisa saling berkomunikasi memberikan solusi atau pelayanan medis dalam mendiagnosis padien. "Aplikasi ini sangat simpel, karena para dokter bisa saling berkomunikasi dan bisa sangat cepat bisa mendiagnosis pasien," pungkas dia.
Editor: Muhammad Saiful Hadi